JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli digital forensik Polri, AKBP Muhammad Nuh mengungkapkan tak menemukan gerakan Jessica Kumala Wongso menaruh sianida di es kopi vietnam dalam rekaman camera closed circuit television (CCTV). Hal itu disebut oleh Nuh sebagai kepingan yang hilang.
"Ada kepingan yang tidak begitu kami dapatkan ketika terdakwa (Jessica) menaruh sianida dalam gelas kopi (Vietnam)," kata Nuh di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2016).
Namun, tak ditemukannya gerakan Jessica menaruh sianida ke kopi Mirna dalam rekaman CCTV bukan berarti melepaskan Jessica. Nuh menganalogikan bila huruf A dibongkar menjadi 30 keping, lalu salah satu keping hilang, maka orang disebut pasti menyebut itu adalah huruf A.
"Apalagi? Misal deret matematika. Dari 2, 4, 6, 8, 12 ada yang hilang. Siapa pun dia bilang pasti yang hilang angka 10," kata Nuh.
Dalam kasus kematian Mirna, Nuh mengungkapkan banyak momen yang dinilai penting untuk dianalisis. Ia tidak berfokus pada satu titik semata.
"Rangkaian itu dianalisa dengan momen lain," tegas Nuh.
Wayan Mirna Salihin meninggal setelah meminum kopi Vietnam yang dipesan oleh Jessica Kumala Wongso di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Rabu (6/1/2016). Jessica menjadi terdakwa kasus tersebut. JPU memberikan dakwaan tunggal terhadap Jessica yakni Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.