Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/08/2016, 09:39 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memiliki pendapat sendiri dalam mengartikan kemerdekaan. Menjelang Hari Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia ini, Basuki menilai merdeka adalah ketika semua orang bebas berpendapat.

"Merdeka itu kalau kita bisa, semua orang bebas menyuarakan suara kebenaran dan merasa aman," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (16/8/2016).

Ahok (sapaan Basuki) mengatakan, setiap warga negara harus memiliki kebebasan untuk menyuarakan pendapat. Bebas yang dimaksud artinya tanpa ancaman.

"Jadi buat saya kemerdekaan yang hakiki itu kemerdekaan manusia bisa menyuarakan kebenaran tanpa diancam, tanpa ditindak sesuai UU," ujar Ahok.

Untuk mendukung itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membuat Taman Pandang Istana. Taman ini diperuntukkan bagi para pendemo yang kerap melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara.

Menjelang Hari Kemerdekaan RI, Ahok mengikuti serangkaian acara sidang tahunan MPR, sidang bersama DPR-DPD dan rapat paripurna pembukaan masa persidangan I DPR tahun sidang 2016-2017 digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2016).

Presiden Joko Widodo dijadwalkan berpidato di tiga momen tersebut. Pukul 09.00 WIB di sidang tahunan MPR, lalu pukul 10.40 WIB di sidang bersama DPR dan DPD.

Terakhir, pukul 14.00 WIB, Kepala Negara akan berpidato dalam rangka penyampaian RUU APBN tahun anggaran 2017 pada rapat paripurna pembukaan masa persidangan I DPR. Semua acara berlangsung di Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI.

Kompas TV Aksi Unik Paspampres di Depan Istana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com