Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/08/2016, 10:23 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Selama dua pekan ke belakang, bakal calon gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bermanuver melakukan pendekatan dengan para pejabat eselon I di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Bakal calon gubernur dari Partai Gerindra tersebut menemui Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/8/2016) lalu.

Saat itu, Sandiaga mengaku datang sebagai mantan Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI). Kemudian, Sandiaga juga memberi masukan mengenai cara mengendalikan harga bahan pokok di pasar.

Setelah pertemuan tersebut, Saefullah menyatakan kesiapannya untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu akan mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta jika telah resmi mendaftar sebagai calon kepala daerah dan lolos verifikasi KPU DKI Jakarta.

Isu berkembang, Sandiaga dikabarkan akan menggandeng Saefullah menjadi calon wakil gubernurnya. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyambut baik jika Saefullah akan mendampingi Sandiaga. Ahok mengatakan kemampuan dan pengalaman Saefullah sebagai birokrat dapat melengkapi figur Sandiaga.

Bahkan, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik meyakini pasangan Sandiaga-Saefullah dapat mengalahkan petahana. Sandiaga pun ingin mengenal lebih dalam dengan Saefullah.

Selain didukung partai, wacana mengusung Saefullah juga datang dari warga. Selama enam bulan terakhir, Sandiaga menyerap aspirasi ribuan warga Jakarta.

"Salah satu masukan warga adalah Pak Saefullah (menjadi wakil) dan ini yang sedang kami bicarakan (di partai koalisi). Jadi saya ingatkan nama tersebut sudah mulai digadang-gadangkan untuk satu pengerucutan," kata Sandiaga, Kamis (18/8/2016).

Bertemu Sylviana

Tak hanya Saefullah, ada pejabat eselon I lainnya yang juga bertemu dengan Sandiaga. Adalah Sylviana Murni, kini menjabat Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Pariwisata dan Kebudayaan.

Sebelumnya, Sylviana juga pernah menjabat Wali Kota Jakarta Pusat, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Asisten Sekda bidang Pemerintahan DKI, hingga pelaksana tugas (Plt) Kepala Satpol PP DKI Jakarta.

Pertemuan tertutup antara Sandiaga dan Sylviana berlangsung di sebuah restoran di kawasan Jakarta Selatan, Kamis malam.

"Ibu (Mien) ingin saya ikut makan malam dengan kawan lama. Ibu dengan beliau (Sylviana) ada rencana kerja sama kegiatan sosial," ujar Sandiaga.

Sandiaga mengakui dalam pertemuan itu turut disinggung mengenai Pilkada DKI Jakarta 2017. Menurut Sandiaga, Sylviana adalah figur yang berpengalaman sebagai birokrat. Bahkan, dia menyebut nama Sylviana sempat muncul dari warga saat kunjungannya ke Festival Condet.

"Dia orang yang berpengalaman. Dia mewakili kesetaraan gender. Dia adalah profesional tulen. Dia sebagai seorang perempuan yang menjabat sebagai posisi pernah menjadi Kepala Satpol PP, yang biasa dijabat oleh kaum laki-laki, itu menurut saya sesuatu sekali, wow sekali," ujar Sandiaga.

Sandiaga telah ditunjuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon gubernur pada Pilkada DKI 2017. Sampai saat ini, konsolidasi dan penjajakan politik masih dilakukan untuk menentukan figur bakal calon wakil gubernur yang mendampingi Sandiaga.

Kompas TV Sandiaga Sebut Ahok Lihai dalam Berpolitik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com