Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Instalasi Pengolahan Air Cilandak Terendam Banjir, Akses Air Bersih di Jakarta Terganggu

Kompas.com - 21/08/2016, 17:44 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Instalasi Pengolahan Air (IPA) milik PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) di Cilandak terendam banjir sejak Jumat (19/8/2016) malam. Akibatnya, PALYJA terpaksa menghentikan IPA tersebut sejak Sabtu (20/8/2016) dini hari.

Penghentian operasi itu berakibat sejumlah wilayah di barat DKI Jakarta ikut terdampak tidak tersalurkan air dari PALYJA.

Corporate Communications and Social Responsibilities Division Head PALYJA Meyritha Maryanie, mengungkapkan, hingga saat ini IPA belum beroperasi normal.

Tercatat, ada 32 daerah yang terdampak berhentinya operasi IPA Cilandak. Daerah-daerah terdampak yakni, Bangka, Bukit Duri, Cikoko, Cilandak Barat, Cipete Utara, Cipete Selatan, Duren Tiga, Gandaria Selatan, Gandaria Utara, Jati Padang, Kalibata, Kebayoran Lama Selatan,.

Selain itu, Kebayoran Lama Uatara, Kebon Baru, Lebak Bulus, Mampang Prapatan, Manggarai, Manggarai Selatan, Melawai, Menteng Dalam, Pancoran, Pasar Minggu, Pejaten Barat, Pejaten Timur, Pela Mampang, Petogogan, Pondok Pinang, Pulo, Ragunan, Tebet Barat, Tebet Timur dan Tegal Parang.

"Dari hasil temuan investigasi bahwa perlu dilakukan penggantian dan pemasangan kabel utama baru pada panel pompa air baku, agar dapat berfungsi kembali," kata Meyritha saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Minggu.

Pihaknya mengestimasikan perbaikan akan selesai pada Selasa (23/8/2016). Kemudian diharapkan akan beroperasi secara normal mulai Rabu (24/8/2016).

Untuk mengurangi dampak gangguan, kata Meyritha, PALYJA menambah pasokan air dari DCR 5 sebesar 200 lps (litre per second) serta penambahan pasokan air dari Aetra sebesar 80-100 lps.

"PALYJA juga menyiagakan armada mobil tanki untuk mengantisipasi keadaan darurat, seperti rumah sakit dan rumah ibadah untuk memasok air bersih ke beberapa wilayah pelayanan PALYJA," ujar Meyritha.

Sebagai tambahan, Meyritha berharap pentingnya koordinasi antara kontraktor jalan layang di sekitar IPA Cilandak dengan dinas terkait di DKI Jakarta agar genangan banjir tak terulang.

Selain itu, PAM Jaya dan PALYJA akan memprogramkan relokasi IPA Cilandak ke area yang lebih tinggi sesegera mungkin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com