Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Forum RT/RW Se-Jakarta Timur Sebarkan Undangan Tolak Ahok di Cibesel

Kompas.com - 23/08/2016, 11:51 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Forum RT/RW se-Jakarta Timur menyebarkan undangan terbuka untuk menolak kehadiran Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam acara peresmian RPTRA di Rusun Cipinang Besar Selatan, di Jatinegara, Jakarta Timur.

Mereka mengajak warga dan elemen organisasi yang menolak Ahok untuk berkumpul di dekat lokasi peresmian.

(Baca juga: Diwarnai Isu Penolakan, Ahok Tetap Hadiri Peresmian RPTRA Cibesel)

Koordinator aksi, yang mengaku ditunjuk Forum RT/RW se-Jakarta Timur, Anas Saibu, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan 500 orang ikut dalam aksi ini.

"Kita perkirakan sekitar 500 lebih dari berbagai elemen, ada FPI, Amja (Aliansi Masyarakat Jakarta) ada Jakmania, Gerak Indonesia, dan lainnya," kata Anas di lapangan parkir TPU Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (23/8/2016).

Sedianya, lapangan parkir TPU Kebon Nanas yang dekat dengan lokasi peresmian RPTRA Rusun Cibesel itu jadi lokasi titik kumpul massa aksi.

Namun, sampai Ahok meninggalkan acara peresmian, tak ada massa yang datang. "Inilah yang terjadi di lapangan," ujar Anas.

Kendati demikian, Anas mengklaim bahwa anggota FPI dan Ratna Sarumpaet beserta rekan-rekannya di forum tersebut hadir dalam peresmian RPTRA Cibesel, atau tidak di lokasi titik kumpul aksi.

Akibatnya, massa terpencar sehingga aksi tersebut batal digelar. "Sebenarnya kita enggak batal, ada teman di dalam dan di luar, cuma lihat situasi dan kondisi. Kita tidak memaksa untuk melakukan aksi secara frontal," ujar Anas.

Forum ini juga berniat mempertanyakan langkah Ahok terkait penghapusan mekanisme surat pengantar atau rekomendasi dari RT/RW tentang pelayanan perizinan dan non-perizinan dalam surat edaran yang dikeluarkan Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) DKI dan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.

"Kita menyikapi fungsi RT dan RW se-DKI yang sudah dikebiri dengan keluarnya surat dari Pak Menteri Tjahjo Kumolo dan surat edaran PTSP yang menyatakan fungsi RT dan RW tidak diperlukan lagi dalam mengurus perizinan. Itu yang ingin kita sampaikan ke Ahok," ujar pria yang juga Ketua RW 02 Balimester itu.

Dikonfirmasi secara terpisah, Ratna Sarumpaet membenarkan bahwa ia sempat hadir dalam acara peresmian RPTRA itu.

"Saya tadi datang ke rusunnya, tetapi karena situasi kondisinya ramai, saya pulang lagi," ujar Ratna.

Sebelumnya, menyusul undangan aksi penolakan terhadap Ahok ini, 660 petugas gabungan dari polisi, TNI, Satpol PP, dan Dishubtrans DKI berjaga-jaga di lokasi peresmian RPTRA.

Namun, hingga Ahok pulang, tidak ada aksi unjuk rasa tersebut. (Baca juga: Beredar Ajakan Ketua RW Tolak Ahok, Peresmian RPTRA Cibesel Dijaga 660 Aparat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com