JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya mendatangi permukiman penduduk di kolong Tol Jakarta Inner Ring Road, Kamis (25/8/2016) pagi, dalam rangka bakti sosial dan memberikan pemahaman hukum.
Di lokasi tersebut, banyak bangunan semi permanen yang dihuni penduduk, serta berdiri juga sekolah darurat Kartini. Sekolah itu diperuntukkan bagi anak-anak di lokasi tersebut yang tak mampu belajar di sekolah formal karena keterbatasan biaya.
"Dalam kesempatan ini kami berikan bantuan 300 bingkisan sembako untuk adik-adik kita. Rencananya, Subdit Jatanras akan rutin tiap bulannya ke sini," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Hendy F Kurniawan, di sekolah darurat Kartini, Jalan Lodan Raya, Ancol.
Hendy mengungkapkan, pemilihan lokasi baksos di kawasan tersebut karena wilayah itu merupakan salah satu titik rawan kejahatan di Jakarta.
"Kami menyentuh potensi-potensi di titik rawan seperti ini untuk memberikan pengarahan hukum, agar anak-anak tidak jadi korban atau pelaku kejahatan," ucapnya.
Hendy menuturkan, tugas pokok Jatanras salah satunya menangani kejahatan jalanan. Tercatat hingga bulan Juni 2016 ada 20 persen tindak pidana kejahatan di jalan yang melibatkan anak.
Untuk itu, pihaknya akan memberikan pemahaman hukum agar generasi penerus tersebut tidak terlibat dalam kejahatan jalanan. Selain itu, menurut Hendy, anak-anak di wilayah tersebut membutuhkan panutan untuk menambah motivasi.
Dalam kesempatan tersebut, Hendy sempat menanyakan cita-cita beberapa anak di sekolah itu. Rata-rata mereka berkeinginan menjadi polisi.
Hendy lalu meminta anak-anak itu menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMA, menjauhi rokok, menjauhi minuman beralkohol, dan menjauhi narkoba jika ingin menggapai cita-cita menjadi polisi.
"Jangan merasa kecil hati meskipun kalian dari sekolah darurat, menggapai mimpi itu bisa dari mana saja. Latar belakang saya bukan dari orang kaya, ibu-bapak saya guru SD, tetapi saya bisa jadi polisi karena terus berusaha dan tidak merokok," kata Hendy.
Sekolah Darurat Kartini merupakan sekolah yang didirikan oleh dua orang guru kembar, Sri Rossyati dan Sri Irianingsih yang akrab dipanggil Rossy dan Ryan. Keduanya, mendirikan sekolah tersebut khusus untuk anak-anak yang tinggal di kolong jembatan agar mereka bisa mengenyam pendidikan.
Sekolah yang terletak di Jalan Lodan Raya tersebut sudah berdiri sejak tahun 2013 lalu. Sekolah tersebut pun tidak memungut sepeser biaya pun kepada para murid-muridnya.