Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kemang Banjir Lagi, Kali Krukut Akan Diberonjong

Kompas.com - 28/08/2016, 17:05 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Derasnya air yang membanjiri wilayah Kemang, Jakarta Selatan, disebabkan karena ada empat tembok di sepanjang Kali Krukut yang jebol.

Kepala Bidang Aliran Sungai dan Pantai Sistem Aliran Tengah Dinas Tata Air DKI Jakarta Robert Rajaguguk, memastikan banjir cukup tinggi meski intensitas hujan ringan di wilayah Kemang semalam, Sabtu (28/8/2016).

"Semuanya di aliran Kali Krukut. Seperti Jalan Kemang Selatan VIII, dan Jalan Kemang Selatan X, tembok di bibir Kali Krukut. Kan enggak benar di bibir Kali dibangun tembok," ucap Robert di Kemang, Minggu (29/8/2016).

Lima tembok yang ambrol itu yakni di Jalan Taman Kemang di bekas Hotel Garden, Jalan Kemang Raya RW 01 Bangka (Pop Hotel), Jalan Kemang Selatan VIII, RT 10 RW 02, serta Jalan Kemang Selatan X RT 10 RW 02, dan 1 lagi di RT 13 RW 01 Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru.

Untuk mengantisipasi banjir ketika kali meluap lagi, tembok-tembok ini sementara akan diberonjong atau dibangun tembok sementara dari batu kali dan kawat besi. Rencananya pembuatan beronjong akan dilakukan pada Senin besok.

Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan, Holi Susanto mengatakan penempatan beronjong ini hanya untuk sementara sebelum Kali Krukut dilebarkan. Pasalnya, Kali yang seharusnya memiliki lebar 18-20 meter itu kini hanya selebar 5-7 meter.

Belum lagi pepohonan yang menghambat arus. Derasnya kiriman air pun membuat tembok tak kuat menahan aliran hingga akhirnya jebol.

"Mau buat beronjong dari batu kali. Untuk penahan air dari Kali Krukut. Supaya air tidak limpas. Dinas Tata Air DKI mengambil langkah antisipasi banjir," ujarnya. (Baca: 19 Rumah di Kemang Jaya Masih Tergenang Banjir)

akun Twitter TMC Polda Metro Jaya Sejumlah mobil di Kemang Raya, Jakarta Selatan, nyaris tenggelam akibat banjir, Sabtu (27/8/2016) malam.

Normalisasi maupun pengerukan Kali Krukut sendiri melupakan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Lolly Martina mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Tata Air DKI untuk pengerukan dan pelebaran. (Baca: Hujan Turun, Kawasan Kemang Terancam Banjir Lagi)

Pelebaran baru akan dilakukan BBWSCC apabila tanahnya sudah dibebaskan oleh Pemkot setempat.

"Sementara mereka (Dinas Tata Air) minta dikirim beronjong 150 karung. Intinya dalam penanggulangan ini kolaborasi dengan Dinas Tata Air. Kita terlibat karena ini kan ada hubungannya dengan kali Krukut," ujarnya.

Kompas TV Kemang Tergenang Banjir 80 Cm
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com