Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Warga Rawajati Bertahan dengan Tenda di Lokasi Gusuran

Kompas.com - 02/09/2016, 12:54 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan warga Rawajati, Jakarta Selatan yang digusur kemarin masih bertahan di pinggir jalan dekat bongkaran rumahnya. Warga membangun tenda sederhana dari terpal sebagai tempat tinggal sementara.

Pantauan Kompas.com, Jumat (2/9/2016), tenda sederhana itu dibangun warga di atas trotoar samping tembok apartemen Kalibata City. Warga tidur di dalam tenda dikelilingi perabotan rumah tangga yang diselamatkan saat gusuran kemarin.

Warga yang bertahan di tenda terdiri dari pria, wanita dan anak-anak berbagai usia. Mereka tidur beralaskan terpal.

Sejauh ini, tercatat baru 5 kepala keluarga bersedia dipindah ke Rusun Marunda. Namun, 53 KK lainnya belum jelas akan pindah ke rusun atau bertahan di lokasi gusuran.

Di lokasi gusuran, jumlah warga yang bertahan di tenda tidak sebanyak kemarin.

Salah seorang warga yang tergusur, Agus (43) warga RT 09 RW 04 mengaku akan bertahan sampai Pemprov DKI menyediakan rusun yang dekat di Jakarta Selatan.

"Belum tahu ke mana. Kita maunya dikasih rusun yang dekat di sini," kata Agus, Jumat (2/9/2016).

Agus mengakui bertahan di tenda membuat dirinya sulit menjalankan aktivitas sehari-hari secara normal. Untuk mandi dan keperluan BAB, mereka menumpang di musola yang masih berdiri. Pakaian yang dipakai sejak kemarin pun masih melekat di badan.

"Mandi sama BAB susah, numpang-numpang saja di musola," ujar Agus.

Agus menolak fasilitas dari Pemprov DKI yang menawari Rusun Marunda sebagai kompensasi. "Saya biar dikasih uang Rp 1 juta sebulan juga enggak mau pindah ke Marunda. Dulu perjanjian (mau dibongkar) kalau dikasih rusun di Pasar Miinggu," ujar Agus.

Hendra (50) warga RT 09 RW 04 Rawajati lainnya juga memiliki pendirian sama. Tadi malam Hendra terpaksa merasakan gerimis dan dinginnya udara saat tidur di tenda.

"Saya enggak tahu sampai kapan di sini. Ya mungkin sampai dapat kepastian rusun yang dekat. Kalau ada yang dekat saya mau pindah," ujar Hendra.

Kompas.com/Robertus Belarminus Warga RT 09 RW 04 Rawajati yang digusur masih bertahan di sekitar lokasi bongkaran dengan tenda dan perabotan rumah. Jumat (2/9/2016)
Sementara itu, Nur (30) warga Rawajati lainnya juga bertahan di tenda dengan enam orang anggota keluarga, bingung mau pindah ke mana. Ia menolak ke Rusun Marunda lantaran jauh.

"Saya mau rusun yang dekat sini, kalau jauh gitu gimana usaha kita," ujar pedagang ayam goreng dan minuman es itu.

Untuk makan Nur sekarang terpaksa membeli atau mengandalkan bantuan warga sekitar. Di lokasi warga kesulitan untuk memasak makan.

"Dari pemerintah enggak ada. Kita ngandalin donatur aja dari warga sini," ujar Nur.

Pemerintah Kota Jakarta Selatan sebelumnya menertibkan sekitar 60 rumah dan warung usaha di Jalan Rawajati Barat III itu. Upaya penertiban tersebut dilakukan Pemprov DKI karena warga bermukim di atas jalur hijau. Rencananya di atas lokasi penertiban akan dibangun taman.

Kompas TV Tolak Digusur, Warga Rawajati Serang Satpol PP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com