JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI Jakarta Arifin mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi kemungkinan seluruh unit rusun di DKI Jakarta akan dipasangi pagar pengaman. Hal itu dilakukan menyusul insiden jatuhnya seorang balita di Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (3/9/2016).
Arifin menyampaikan, evaluasi ini dilakukan untuk mencegah terulangnya insiden tersebut. Seperti diketahui, seluruh rusun di Jakarta memiliki ketinggian lebih dari tiga lantai sehingga sangat berisiko terjadi kecelakaan.
"Selama memungkinkan membahayakan, kami akan evaluasi. Akan dievaluasi pengamanannya apakah akan lebih ditingkatkan," ujar Arifin, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (4/9/2016).
Arifin menjelaskan, meski seluruh unit dipagari pengaman, pihaknya meminta agar orangtua tetap mengawasi anaknya. Menurut dia, harus ada penyesuaian ketika para warga masih tinggal di permukiman datar, dan saat mereka pindah ke rusun bertingkat.
"Budaya tinggal di rumah susun beda dengan landed house, datar aja. Bukan hanya diteralis, bisa aja jatuh dari tangga, nggak mungkin tangganya kami tutup," ujar Arifin.
Ilham, bocah berusia tiga tahun tewas terjatuh dari lantai empat Rusunawa Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur. Korban jatuh diduga setelah keluar melalui sela teralis.
Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (3/9/2016), pukul 16.00 WIB, di Blok A 4, Rusun Rawa Bebek. Saat kejadian, Ilham berada di tempat jemuran lantai 4 sembari meminum susu. Namun, botol susu korban terjatuh ke lantai bawah.
Saat itu, anak balita itu diduga berusaha mengambil botol susunya dengan mengeluarkan badan dari teralis. Namun, tubuhnya malah masuk ke sela teralis sehingga kemudian jatuh ke lantai dasar.
(Baca: Pagar Unit Rusun Rawa Bebek Akan Ditutup Fiber)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.