Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Patologi: Kalau 5 Menit Kolaps, Saya Tidak Mencurigai Itu akibat Keracunan Sianida

Kompas.com - 05/09/2016, 18:04 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Saksi ahli patologi forensik yang dihadirkan dalam sidang mengadili Jessica Kumala Wongso, Profesor Beng Beng Ong dari Brisbane, Australia, menjelaskan bahwa kondisi seseorang akibat meminum sianida bisa 30 menit hingga berjam-jam sampai orang tersebut mengalami kolaps.

Sidang tersebut dilaksanakan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Senin (5/9/2016) sore.

"Dampak keracunan sianida lebih cepat bila dihirup. Kalau masuk melalui mulut atau diminum, dampaknya baru terasa lama, karena racun melewati proses di dalam tubuh sebelum racun bisa menyebar," kata Ong di hadapan majelis hakim.

Ong menjelaskan, ketika seseorang menelan racun sianida, kandungan tersebut pertama-tama akan masuk ke lambung. Masuknya racun ke lambung dipastikan terjadi sebelum racun diserap sebagian oleh tubuh.

"Sebagian racun tersebut mungkin bisa masuk ke usus sebelum diserap. Setelah diserap, racun masuk ke dalam aliran darah melalui hati," tutur Ong.

Dia turut menjelaskan fungsi hati manusia jika ada sianida yang masuk melalui mulut. Umumnya, hati berfungsi menyaring setiap zat yang masuk ke tubuh, termasuk racun sianida.

"Racun akan dinetralisir oleh jaringan yang ada di dalam hati. Apabila dosisnya tinggi, ketika racun sampai di hati, maka racun akan melewati hati dan masuk ke jantung, baru menyebar ke seluruh tubuh. Itu sebabnya efek dari racun tersebut sedikit lebih lambat," ujar Ong.

Ketika kuasa hukum mengonfrontasi keterangan Ong dengan apa yang dialami Wayan Mirna Salihin, Ong menyebutkan, meragukan penyebab kematian Mirna akibat keracunan sianida. Hal itu dikarenakan Mirna mengalami kolaps lima menit setelah minum es kopi vietnam yang diketahui mengandung sianida.

"Kalau seseorang kolaps lima menit, harus diperiksa dulu. Karena kalau minum racun sianida, kolapsnya saja bisa 30 menit sendiri, sehingga saya tidak langsung mencurigai penyebab kematian akibat sianida," ucap Ong.

Saksi Ong dihadirkan oleh kuasa hukum Jessica sebagai saksi yang meringankan. Penjelasan Ong fokus pada bidang patologi forensik, yakni pemeriksaan post mortem atau setelah kematian. (Baca: Ahli Patologi: Sianida yang Masuk Lewat Mulut Sebabkan Kematian Lebih Lama)

Dalam pengenalan awal, Ong mengungkapkan bahwa dirinya pernah tergabung dalam tim patologis yang mengidentifikasi jenazah pasca-Perang Dunia II dan memeriksa jenazah korban teror bom di Bali, beberapa tahun lalu.

Kompas TV Saksi dari Australia Menjelaskan Soal Racun Sianida
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com