JAKARTA, KOMPAS.com — Pengguna KRL commuter line membeberkan kondisi integrasi antarmoda di stasiun di Jabodetabek. Dari pandangan pengguna, integrasi antarmoda di stasiun-stasiun itu dinilai masih jauh dari harapan.
Hal ini diungkapkan dalam diskusi di kantor Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2016). Diskusi itu dihadiri Direktur Prasarana BPTJ Muhammad Risal Wasal, VP Pelayanan PT KCJ Rusiandi, perwakilan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI, perwakilan PT Transjakarta, serta komunitas pengguna commuter line.
Banyak poin dari masalah integrasi antarmoda di stasiun yang dinilai belum terwujud. Koordinator Commuter Line Mania, Deddy Herlambang, memaparkan beberapa di antaranya.
Misalnya, integrasi dari stasiun dengan transjakarta yang baru direalisasikan di beberapa stasiun.
"Integrasi BRT (bus rapid transit/transjakarta) baru terdapat di Stasiun Tebet, Pesing, Cawang, Palmerah, Manggarai, dan Kalibata," kata Deddy, di kantor BPTJ, Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2016).
Tak hanya dengan BRT, integrasi dengan angkutan umum di sejumlah stasiun, kata Deddy, seperti Stasiun Tangerang, Depok, dan Bogor terlalu jauh untuk dicapai, khususnya bagi kaum difabel karena jaraknya bisa 100-150 meter.
Angkutan yang ngetem di sejumlah stasiun itu juga dinilai tidak tertata dengan baik alias semrawut.
"Ini menyebabkan pelanggan kesulitan dalam hal akses keluar stasiun, dan menjadi macet akibat angkot, taksi, bus, pengojek, dan penjemput yang membanjiri pintu keluar stasiun," ujar Deddy.
Akibatnya, semua yang berkumpul di pintu masuk keluar stasiun menjadi biang kemacetan. Hal ini belum ditambah pedagang kaki lima yang menduduki trotoar, seperti di Stasiun Tanah Abang.
Deddy melanjutkan, di beberapa stasiun juga belum terdapat papan informasi mengenai jadwal pilihan alternatif moda angkutan jalan. Sebaliknya, di halte transjakarta juga tidak terdapat jadwal mengenai kereta api.
Mewakili pengguna jasa commuter line, dirinya berharap, hal yang dia keluhkan itu dapat segera diperbaiki.
"Harapannya bisa diadakan fasilitas integrasi antarmoda di stasiun," ujar Deddy.