Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tuntutan Warga Demo "Tolak Ahok" di DPP PDI-P

Kompas.com - 07/09/2016, 15:21 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan warga yang tergabung dalam "Front Wong Cilik Bicara" menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Massa menyerukan berapa tuntutan kepada PDI-P terkait Pilkada DKI 2017.

Salah satu koordinator aksi dari Sekjen Forum Tanah Merah Bersatu, Purwanto, mengatakan, salah satu tuntutan warga yakni meminta PDI-P tidak merekomendasikan petahana Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI.

"Kita meminta DPP PDI-P yang diketuai Ibu Megawati agar tidak merekomendasikan Ahok sebagai Cagub DKI," kata Purwanto, di lokasi aksi, Rabu (7/9/2016).

Ahok dianggap tidak menjalankan pemerintahan di DKI dengan baik. Warga pun membandingkan Ahok dengan mantan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Joko Widodo.

Meski Ahok pernah berpasangan dengan Jokowi, warga mengaku tidak akan memilih Ahok.

"Sebagai massa Jokowi bukan berarti kami memenangkan Ahok, karena Ahok setelah Jokowi menjadi presiden dia sudah berbuat semena-mena, melakukan penggusuran," ujar Purwanto.

Purwanto mengatakan, Ahok cenderung pro terhadap pengembang. Contohnya pembangunan kawasan di Jakarta Utara.

Dia juga menyampaikan bahwa warga butuh pemimpin baru yang mau mengedepanka dialog dalam penataan wilayah, bukan penggusuran. Warga juga ingin pemimpin pro-rakyat kecil.

Purwanto dan perwakilan warga pun menemui pejabat PDI-P di dalam kantor DPP PDI-P, menyampaikan tuntutan tersebut. Adapun aksi ini diklaim diikuti 1.800 massa, yang menumpang kurang lebih 60 bus sedang.

Sejumlah elemen organisasi seperti FKTMB, JRMK, SRMI, AMARES, Forum Warga (FW) Kebon Jeruk, FW Pademangan, FW Tambora, FW Lenteng Agung, FW Kelapa Gading, FW Kedoya Utara, FW Gambir, FW Penjaringan, FW Pejagalan, FW Cawang, FW Kramat Jati, FW Rumah Susun Rawa bebek, FW Muara Baru, FW Kembangan, FW Pesing, FW Guji Baru, FW Petamburan, FW Tanah Merah, FW Cilincing, FW Kebayoran, dan lainnya ikut dalam aksi ini. Aksi tersebut mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian.

Kompas TV Warga Demo Tolak Ahok jadi Cagub DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com