Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Kecewa Ada Cabang Olahraga SEA Games yang Tak Dipertandingkan dalam PON

Kompas.com - 15/09/2016, 12:15 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai, penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) sudah tak sesuai dari tujuan awal.

Sebab, menurut dia, PON kini dijadikan ajang adu gengsi antar-provinsi untuk bisa menjadi juara umum.

Akibatnya, kata dia, provinsi yang menjadi tuan rumah kerap memanfaatkan PON untuk mempertandingkan cabang olahraga yang tidak familiar.

Hal itu dilakukan agar provinsi tersebut bisa meraih medali emas sebanyak mungkin demi menjadi juara umum.

Ia kemudian menyinggung soal beberapa cabang olahraga SEA Games yang tidak dipertandingkan pada PON.

Namun, perlombaan seperti dansa dan drum band justru dipertandingkan pada ajang olahraga nasional tersebut. 

"Kami kecewa mengetahui ada beberapa cabor (cabang olahraga) di SEA Games justru dihapus. Yang tidak dipertandingkan justru diadakan," ujar dia saat melepas kontingen DKI Jakarta untuk PON 19, di Balai Kota, Kamis (15/9/2016).

(Baca juga: Tim Drum Band Putra Banten Juga Sabet Emas PON 2016)

Menurut Djarot, seharusnya PON menjadi ajang latihan bagi para atlet daerah untuk persiapan menghadapi SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.

"Harusnya cabang-cabang yang dipertandingkan di SEA Games tidak boleh dihapus. Karena sasaran kita kan enggak hanya nasional, tetapi internasional," ujar dia.

Djarot menilai, hilangnya makna PON ini sudah berlangsung dalam beberapa kali penyelenggaraan, termasuk PON XIX yang dihelat di Jawa Barat.

Meski demikian, ia berharap PON XIX di Jawa Barat ini bisa menjadi momentum untuk menjunjung nilai-nilai fair play dan sportivitas.

"Jangan menghalalkan segala cara asal bisa menjadi juara. Kami tidak mengarahkan untuk menjadikan Jakarta gengsinya naik apabila juara umum, tidak. Jakarta gengsinya akan naik apabila para juara di PON bisa berprestasi di tingkat SEA Games dan Asian Games," kata Djarot.

(Baca juga: Berharap PON yang Bersih dari Kasus Doping)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com