Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Analisis Rekaman CCTV oleh Ahli Pihak JPU Tak Jadi Dianalisis Pihak Jessica

Kompas.com - 15/09/2016, 20:40 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ahli digital forensik yang dihadirkan tim kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, yaitu Rismon Hasiholan Sianipar, tidak jadi menganalisis hasil analisis rekaman CCTV Kafe Olivier yang dilakukan ahli digital forensik dari pihak jaksa penuntut umum (JPU), AKBP Muhammad Nuh Al Azhar.

Awalnya kuasa hukum Jessica ingin Rismon menganalisis hasil analisis Nuh untuk membuktikan bahwa rekaman CCTV itu telah dimodifikasi dengan teknik tampering. Namun, Nuh dan JPU keberatan karena hasilnya tidak apple to apple.

Ketua Majelis Hakim Kisworo sempat mengusulkan agar rekaman CCTV di dalam flashdisk milik Nuh digandakan ke flashdisk baru milik kuasa hukum. Hal itu dilakukan supaya tidak ada gangguan terhadap file milik Nuh, tetapi file yang sama juga bisa diteliti oleh Rismon.

Namun, usulan Kisworo tidak disepakati. Setelah pihak Jessica dan JPU adu argumen, majelis hakim pun memutuskan Rismon tidak perlu menganalisis hasil analisis Nuh. Majelis hakim akan mempertimbangkan dan menilai analisis rekaman CCTV yang telah disampaikan Rismon sebelumnya dalam persidangan.

Rekaman CCTV yang dianalisis Rismon bersumber dari tayangan beberapa stasiun televisi.

"Itulah yang diajukan penasihat hukum. Itulah yang diajukan penuntut umum. Biarkan majelis yang menilai. Penasihat hukum sudah menyatakan cukup dengan pembuktian yang ditayangkan ahli tadi," kata Kisworo.

Nuh akhirnya menerima keputusan majelis hakim. Namun, dia menyatakan keberatan dengan hasil analisis Rismon yang tetap dinilainya tidak apple to apple dengan hasil analisisnya.

"Baiklah saya terima, biarpun saya sebagai scientific keberatan," kata Nuh.

Setelah majelis hakim membuat keputusan, Nuh dan Rismon tampak berdiri dan bersalaman.

Kompas TV Ahli Pihak Jessica: Ada Perbedaan Ukuran Video CCTV
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com