Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Koalisi Kekeluargaan Bertemu di Rumah SBY?

Kompas.com - 21/09/2016, 16:36 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, kini berharap konsolidasi partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Kekeluargaan berjalan lancar.

Rabu (21/9/2016) malam ini, para pimpinan partai Koalisi Kekeluargaan rencananya bertemu di rumah Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Jawa barat.

"Pak Prabowo minta saya persiapkan apa yang harus dipresentasikan. Beliau mau bertemu saya dulu sebelum pertemuan ke Cikeas nanti malam," kata Sandiaga kepada Kompas.com usai menerima telepon dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Rabu.

Pertemuan dilaksanakan di Cikeas karena SBY dianggap mampu menjembatani suara partai-partai yang belum bersikap seperti PPP, PKB, dan PAN. Ketiga partai tersebut sebelumnya diisukan akan membentuk poros baru dan tidak mau mengusung Sandiaga.

Isu itu muncul menyusul sikap PKS yang mengajukan kadernya, Mardani Ali Sera, untuk menjadi kandidat wakil gubernur bagi Sandiaga.

"Pembicaraan pimpinan Koalisi Kekeluargaan masih solid sesuai komitmen. Kami berikan penghormatan kepada Pak SBY ikut urun rembuk. Masukan beliau akan jadi bahan pertimbangan bagi kami untuk menentukan langkah," kata Sandiaga.

Meski Sandiaga sudah bisa mencalonkan diri melalui koalisi Gerindra dan PKS dengan 26 kursi di DPRD DKI Jakarta, ia tetap berupaya keras untuk mengamankan dukungan dari Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN.

Menurut survei internalnya, 85,2 persen warga Jakarta ingin Pilkada digelar satu putaran. Bagi Sandiaga, perlambatan ekonomi yang sedang terjadi menjadi alasan penting mengapa pilkada sebaiknya diikuti oleh dua pasangan calon saja.

"Mari kita hadirkan pemilu yang singkat, efisien, tidak bertele-tele, dan boros," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok di Kemang

Megapolitan
Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Megapolitan
Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Megapolitan
Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Megapolitan
Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Megapolitan
Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Megapolitan
Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Megapolitan
Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Megapolitan
Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran 'Event'

Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran "Event"

Megapolitan
Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Megapolitan
'Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu...'

"Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu..."

Megapolitan
Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Megapolitan
Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Megapolitan
Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Megapolitan
Polisi Sebut Benda Perdukunan Milik DS Tak Terkait Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Polisi Sebut Benda Perdukunan Milik DS Tak Terkait Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com