Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril Ihza Mahendra: Saya Mohon Maaf

Kompas.com - 23/09/2016, 09:56 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon gubernur DKI, Yusril Ihza Mahendra, meminta maaf kepada sejumlah pendukungnya atas kegagalannya untuk mencalonkan diri pada Pilkada DKI 2017. Sebelumnya, Yusril sempat digadang-gadang menjadi salah satu kandidat terkuat penantang petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk bersaing merebut kursi DKI 1.

"Saya mohon maaf pula jika saya telah mengecewakan para pendukung karena ketidakberhasilan saya maju sebagai calon. Saya memetik hikmah sekaligus introspeksi atas semua yang terjadi," ujar Yusril melalui pernyataan resmi, Jumat (23/9/2016).

Adapun Yusril juga memberikan ucapan selamat kepada Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang telah menjadi bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang telah dipilih oleh "Koalisi Cikeas".

Koalisi tersebut terdiri dari empat partai yang memberikan dukungan kepada Agus-Sylvi. Keempat partai itu ialah Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Yusril juga memberikan selamat kepada sepasang calon dari koalisi Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang segera akan diumumkan.

"Selamat juga sepasang calon yang hari ini juga namanya akan diumumkan Gerindra dan PKS untuk bertarung dalam memenangi Pilkada DKI 2017," ujar Yusril. (Baca: Yusril: Rapat di Cikeas Belum Final karena Ingin "Head to Head" dengan Ahok)

Adapun keputusan yang telah diambil oleh sejumlah partai politik untuk menentukan calonnya, kata Yusril, bisa saja membuat sebagian kalangan puas, atau bisa saja kecewa.

Namun, hal itu menurutnya merupakan realitas yang terjadi dalam politik.

Jumat dini hari, "Koalisi Cikeas" mengumumkan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni menjadi bakal calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada DKI 2017.

Sementara itu, koalisi Gerindra dan PKS rencananya mengumumkan calon mereka pada Jumat siang. (Baca: Kegundahan Yusril Jelang Pendaftaran Pilkada DKI yang Semakin Dekat...)

Kompas TV Yusril Yakin Diusung Demokrat, PPP, dan PKB
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com