Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegundahan Yusril Jelang Pendaftaran Pilkada DKI yang Semakin Dekat...

Kompas.com - 19/09/2016, 08:16 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Waktu pendaftaran Pilkada DKI yang semakin dekat membuat bakal calon gubernur Yusril Ihza Mahendra makin lantang memohon dukungan. Hingga dua hari sebelum memasuki masa pendaftaran, belum ada partai politik yang mengumumkan akan mengusung Yusril.

Yusril mengeluhkan lambannya partai dalam menentukan sikap.

"Partai tidak perlu bertele-tele, hitung sana-sini, karena lawannya jelas. Kita harus bersatu untuk menghadapinya. Namun, yang saya lihat parpol masa berdebat siapa yang akan dimajukan menjadi cagub dan cawagub dengan negosiasi-negosiasi," kata Yusril dalam rapat akbar Forum RT/RW Jakarta Utara di Koja, Minggu (18/9/2016).

Yusril lantas membeberkan strategi yang menurutnya dapat menumbangkan Ahok. Ia memperkirakan akan ada empat pasang calon. Sebab, jika hanya ada satu pasang calon untuk beradu dengan Ahok, Yusril mengatakan mereka akan mudah dikalahkan.

"Nanti kita bersatu di putaran kedua. Kalau petahana lawan head-to-head maka kita menabuh genderang kekalahan," kata Yusril.

Menggalang kekuatan politik adalah satu-satunya cara yang diyakini Yusril untuk mengalahkan Ahok. Ia tak percaya jegal-menjegal dengan cara anarkistis, brutal, dan inkonstitusional pada Pilkada DKI akan berhasil mengalahkan Ahok.

Adapun nama Yusril sempat surut ketika Partai Gerindra sudah memilih untuk mengusung kadernya sendiri, Sandiaga Uno. Keputusan partai terbesar kedua di Jakarta ini menutup satu jalan bagi Yusril.

Kata Yusril, Gerindra sebenarnya tertarik memasangkan Yusril bersama Sandiaga. Hanya, Prabowo menginginkan Sandiaga diposisikan sebagai gubernur, sementara Yusril juga tak mau menempati posisi wagub. (Baca: Ini Tahapan Pelaksanaan Pilkada DKI 2017, Waktu Pendaftaran Diundur 2 Hari)

Belakangan ketika koalisi Gerindra-PKS mengajukan nama Mardani Ali Sera dari PKS, nama Yusril muncul kembali. Penolakan terhadap Mardani Ali Sera datang dari Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN. Empat partai ini diprediksi akan membuat poros baru.

Yusril mengatakan, bila poros alternatif terbentuk, maka mereka bisa mengusung calonnya sendiri karena jumlah kursi di DPRD memenuhi syarat minimal. Partai Demokrat memiliki 10 kursi di DPRD DKI, PPP memiliki 10 kursi, PKB memiliki 6 kursi, dan PAN memiliki 2 kursi, melampaui persyaratan minimal mengusung calon yaitu 22 kursi.

Yusril mengaku kini tengah intensif berhubungan dengan petinggi partai untuk menarik dukungan. Ia mengaku masih mendapat dukungan dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy.

"Saya juga sudah berkomunikasi dengan Pak SBY. Mudah-mudahan semua prosesnya bisa berjalan dan selesai. Yang penting bagi saya saya mendapat dukungan dari partai-partai politik, mendafar, dan nantinya setelah itu saya yakini antusiasme masyarakat untuk memberikan dukungan akan meningkat," katanya.

Terakhir, Yusril juga meminta dukungan warga untuk mengalahkan Ahok. Ia menyebut ada kekuatan politik dan ekonomi besar di belakang Ahok yang membuatnya sulit dikalahkan.

"Tidaklah mudah perjuangan mengalahkan petahana ini. Saya memerlukan support dan bantuan dari bapak ibu semua," katanya. (Baca: Yusril Sebut Sulit Yakinkan Parpol karena Ada Ancaman)

Kompas TV Yusril Yakin Diusung Demokrat, PPP, dan PKB
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com