Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Faktor Agama Masih Efektif untuk Mendulang Suara pada Pilkada DKI?

Kompas.com - 07/10/2016, 13:18 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pilkada DKI Jakarta yang akan berlangsung selama beberapa bulan lagi dinilai tak lepas dari permainan sejumlah isu di lapangan, termasuk soal suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Terkhusus tentang agama, ada beberapa hal yang menarik untuk diteliti setelah tiga pasang bakal calon gubernur dan wakil gubernur menyatakan maju pada pilkada tahun depan.

Tiga pasang bakal calon yang dimaksud adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat selaku petahana, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

"Untuk kategori pemilih non-Muslim, antara 80 sampai 85 persen, mengarah ke BTP (Basuki). Saya tidak tahu apakah mobilisasi sedang berjalan pada tingkat grass root, misalnya lembaga-lembaga keagamaan yang memang kita tidak bisa mengetes, entah itu di gereja atau di keluarga. Meski begitu, unsur SARA masih mendominasi pilkada," kata peneliti senior Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta, Ali Munhanif, saat ditemui Kompas.com dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (6/10/2016).

Meski begitu, ketika dilihat lebih lanjut, Ali mendapati ada sekitar 42 persen pemilih Muslim yang juga memilih Basuki. Dari hal tersebut, dia menilai, unsur atau isu agama tidak lagi dapat diandalkan untuk merebut suara pemilih di DKI Jakarta.

"Artinya, tampak memang agama pada tingkat itu, sorry to say, belum efektif untuk dijadikan alat mendulang suara. Apalagi kalau kita ukur dengan kenyataan bahwa sekian lama tudingan-tudingan berbasis agama terhadap BTP cukup intens," tutur Ali. (Baca: Dilaporkan ke Bawaslu karena Kutip Ayat dari Kitab Suci, Ini Tanggapan Ahok)

Penyelenggara pilkada, praktisi, pengamat, hingga bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta sebelumnya sama-sama sepakat untuk menghindari isu SARA. Jalannya Pilkada DKI Jakarta kali ini diharapkan bisa lebih baik, dengan mendiskusikan atau berdebat seputar hal yang lebih substantif, terkait dengan materi kampanye, visi-misi, dan adu ide untuk kemajuan Jakarta.

Kompas TV Diduga Langgar SARA, Ahok Dilaporkan ke Bawaslu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com