Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Berbuat Onar dan Langgar Izin Tinggal, 4 WNA di Kalibata City Ditahan

Kompas.com - 11/10/2016, 17:21 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Tim dari Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan mengamankan empat warga negara asing (WNA) di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Senin (10/10/2016) malam.

Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Selatan Cucu Koswala menyebutkan, WNA yang diamankan adalah TRK (22) dan BH (22) asal Banglades serta APC (32) dan ODC (34) asal Nigeria. Keempatnya diamankan karena diduga sering berbuat onar dan melanggar izin tinggal.

"Dari laporan penghuni, keempat WNA tersebut sering membuat keonaran dan membuat gaduh sehingga kami petugas gabungan Timpora, Kesbangpol, dan BIN, serta pengelola Kalibata City mengamankan," kata Cucu di Kantor Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora), Apartemen Kalibata City, Selasa (11/10/2016).

Cucu menuturkan, saat penangkapan, petugas sempat melakukan pengejaran terhadap keempat WNA tersebut. TRK dan BH berhasil diamankan di Tower Akasia, sedangkan APC dan ODC diamankan di Tower Kemuning.

Keempatnya mengaku menyewa unit kepada salah seorang agen penyewaan. Namun setelah diperiksa lebih lanjut, agen tersebut menyatakan tak pernah menyewakan unit apartemen kepada WNA. Diduga, ada pihak ketiga sebagai perantara penyewaan unit apartemen tersebut.

Salah satu warga negara Banglades disebut melampaui batas tinggalnya, dan satu lagi tak bisa menunjukkan paspor. Kedua warga negara Nigeria juga tak dapat menunjukkan paspor mereka. Kepada petugas, keempat WNA itu mengaku mengganggur di Jakarta.

"Jika dalam pemeriksaan nanti mereka tidak bisa menunjukkan paspor, maka mereka akan disidangkan pro justitia," kata Cucu.

General Manager Badan Pengelola Kalibata City Evans Wallad mengungkapkan cara-cara WNA ilegal menghuni Kalibata City, antara lain menyewa pada agen properti jangka pendek ataupun panjang. Padahal, ada prosedur ataupun persyaratan yang harus dipenuhi untuk bisa menyewa unit apartemen.

"Langkah ke depan, kami akan sosialisasikan terhadap WNA ini, dan kami akan kumpulkan agen properti untuk membahas hal ini," kata Evans.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com