Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Panin Bank di Bintaro Baru Bisa Roboh Setelah Ditumpuk Karung 100 Ton

Kompas.com - 15/10/2016, 01:32 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Proses perobohan gedung mangkrak milik Panin Bank di Bintaro Sektor 7, Tangerang Selatan, menempuh sejumlah tahapan. Tahapan yang berjalan sejak Jumat (14/10/2016) pukul 22.30 WIB hingga Sabtu (15/10/2016) dini hari baru mengangkut karung berisi pasir ke bagian paling atas gedung.

Satu karung pasir memiliki berat sekitar satu ton lebih. Menurut perhitungan pihak kontraktor, butuh berat dengan total 100 ton agar gedung mulai runtuh.

"Kami sudah perhitungkan dengan TABG (Tim Ahli Bangunan Gedung), sesuai hitung-hitungan, mudah-mudahan dalam waktu dua sampai tiga jam sudah ada proses perobohan kalau karungnya sudah antara 100 sampai 150 ton," kata Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, yang turut hadir memantau proses perobohan gedung di lokasi, Sabtu.

Adapun waktu yang ditetapkan oleh pihak kontraktor untuk merobohkan gedung adalah sembilan jam, mulai dari pukul 22.00 WIB hari Jumat sampai pukul 07.00 WIB hari Sabtu pagi. Sehingga, Airin berharap, nanti pagi gedung belasan lantai yang sudah mangkrak selama 21 tahun itu bisa roboh dan rata dengan tanah.

Secara terpisah, Ketua Tim Ahli Bangunan Gedung Pemerintah Kota Tangerang Selatan Tateng K Djajasudarma, mengungkapkan tujuan menaruh beban karung pasir seberat 100 ton adalah untuk merobohkan rangka gedung. Setelah rangka gedung roboh, barulah pihak kontraktor akan merobohkan bagian core atau inti bangunan.

"Kalau sudah dilakukan pembebanan belum terjadi (roboh), itu nanti akan ada penambahan beban lagi," tutur Tateng. (Baca: Ini Cara Kontraktor Membongkar Gedung Panin di Bintaro)

Pada awalnya, PT Wahana Infonusa selaku kontraktor pelaksana yang ditugaskan merobohkan gedung ini, hendak menggunakan wrecking ball. Namun, cara itu dikesampingkan dan diganti dengan cara menaruh beban serta melakukan pelemahan di beberapa tiang fondasi memakai cairan kimia tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com