Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perobohan Gedung Panin Bank di Bintaro Ditunda, Sejumlah Jalan Dibuka Kembali

Kompas.com - 17/10/2016, 05:51 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Satuan Lalu Lintas Polres Tangerang Selatan tidak lagi menutup sejumlah ruas jalan di area sekitar gedung Panin Bank di Bintaro Sektor 7, Senin (17/10/2016). Pengendara maupun pejalan kaki diperkenankan melewati akses yang tadinya steril dalam rangka proses perobohan gedung Panin Bank sejak Jumat malam lalu.

"Semua jalan normal hari Senin. Belum ada penutupan atau rekayasa seperti yang kemarin. Keputusan ini diambil setelah berkoordinasi dengan pihak kontraktor," kata Kasat Lantas Polres Tangerang Selatan, Ajun Komisaris Lalu Hedwin Hanggara kepada Kompas.com, Minggu malam.

Salah satu akses yang ditutup kemarin adalah flyover Jalan Boulevard Bintaro Jaya, yang terletak persis di depan gedung Panin Bank. Dua jalur di flyover tersebut ditutup seluruhnya, sehingga pengendara mobil yang biasanya akan pergi ke maupun yang datang dari arah tol Bintaro harus memutar lebih jauh.

Menurut Lalu, penutupan atau rekayasa lalu lintas yang diberlakukan di sana akan disesuaikan dengan kebutuhan kontraktor pelaksana pembongkaran gedung Panin Bank, yaitu PT Wahana Infonusa.

Jika kontraktor hendak melanjutkan proses perobohan gedung, area yang sama akan kembali ditutup demi keamanan.

"Kami masih menunggu kesiapan dari kontraktor," kata Lalu.

Secara terpisah, Kompas.com menghubungi Project Manager PT Wahana Infonusa, Ari Yudhanto. Namun yang bersangkutan belum merespons. Sejak Jumat malam sampai hari Minggu kemarin, PT Wahana Infonusa telah menaruh puluhan karung berisi pasir di bagian paling atas gedung Panin Bank itu.

Satu karung pasir ditaksir memiliki berat antara satu sampai satu setengah ton. Berdasarkan perkiraan awal, gedung yang mangkrak selama 21 tahun itu akan roboh pada Sabtu (15/10/2016) pagi.

Namun, sampai saat ini, gedung masih kokoh berdiri. Metode perobohan gedung yang menggunakan karung pasir sebagai pembeban dinilai langkah yang tepat. Ari pernah menjelaskan, metode perobohan gedung dengan dinamit masih belum biasa di Indonesia, juga dianggap dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk terhadap lingkungan sekitar, baik dari bunyi, getaran, debu, maupun pentalan puing bangunan.

Dengan metode pembebanan, Ari menghitung, butuh karung pasir seberat 100 hingga 150 ton agar gedung bisa roboh. Alur robohnya gedung pun disebut akan lurus ke bawah, karena sebelumnya telah dilakukan langkah pelemahan di beberapa titik fondasi, yakni dengan menyuntikkan semacam cairan kimia khusus.

Proses perobohan gedung itu telah disetujui oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan, yang sejalan dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Tangerang Selatan Nomor 6 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang Bangunan Gedung.

Batas waktu bagi kontraktor untuk merobohkan gedung Panin Bank adalah 90 hari, terhitung dari saat Pemkot Tangsel mengeluarkan surat persetujuan perobohan gedung pada awal September 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com