JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta semakin memperbanyak pekerja lapangan berseragam warna-warni. Para pekerja lapangan itu bertugas sesuai bidangnya masing-masing.
Mulai dari membersihkan sampah hingga mengawasi orang tua yang mengalami gejala Alzheimer. Siapa saja mereka?
Pasukan Oranye
Mereka yang dikenal sebagai "Pasukan Oranye" ini terbagi menjadi dua bidang. Pasukan oranye yang menyapu jalanan serta membersihkan sampah di sungai dan kali Ibu Kota merupakan pekerja harian lepas (PHL) Dinas Kebersihan DKI Jakarta.
Kinerja PHL Dinas Kebersihan ini mendapat apresiasi dari masyarakat luas karena keberhasilan mereka membuat kali-kali di Jakarta bersih dari sampah.
Sedangkan pasukan oranye yang membersihkan got di permukiman, menebang pohon, memperbaiki jalan berlubang, perbaikan trotoar, mengecat trotoar, dan lainnya dinamakan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum atau PPSU.
Pasukan oranye andalan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ini berada di bawah pengawasan kelurahan. Tiap kelurahan memiliki sekitar 40-70 PPSU dan dilengkapi dengan seragam serta alat kerja.
PPSU juga bertugas melaporkan berbagai permasalahan di lapangan kepada kelurahan untuk diteruskan ke satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait.
Pasukan Biru
Salah satu prestasi pasukan biru yang diapresiasi masyarakat saat banjir merendam kawasan Ring 1, Maret lalu. Mereka turun ke gorong-gorong di Jalan Medan Merdeka, Jalan MH Thamrin, dan sekitarnya.
Mereka menemukan penyebab banjir di kawasan Ring 1, yakni gulungan kulit kabel hingga 26 truk. Temuan pasukan biru ini kemudian dilaporkan kepada Gubernur Basuki dan dilanjutkan kepada Polda Metro Jaya.
Pada akhirnya, polisi meringkus enam tersangka pencurian kabel yang beraksi di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan.
Dari enam orang itu, dua di antaranya adalah residivis kasus pencurian kabel 2015. Empat sisanya adalah anggota baru dari kelompok pencuri tersebut.
Pasukan Hijau