Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Sidang MK, Habiburokhman Tunggu Ahok di Dekat Kamar Kecil

Kompas.com - 19/10/2016, 13:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembina Advokat Cinta Tanah Air (ACTA), Habiburokhman, sempat mengejar-ngejar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama seusai mengikuti sidang uji materi UU Pilkada di Mahkamah Konstitusi, Rabu (19/10/2016).

Ceritanya, para wartawan telah menunggu di depan pintu ruang sidang untuk melakukan sesi wawancara dengan Basuki atau Ahok. Ahok yang mengenakan setelan batik itu meminta izin ke toilet terlebih dahulu sebelum meladeni wawancara.

Tak lama berselang, Habiburokhman beserta Wakil Ketua ACTA Novel Bamukmin, dan anggota ACTA lainnya, menunggu Ahok di dekat kamar kecil. Mereka ingin memberi surat undangan untuk dialog terbuka.

Begitu keluar dari toilet, Ahok dikawal ajudan dan staf pengamanan MK secara ketat. Ahok langsung diarahkan ke pintu keluar.

"Sudah, langsung balik saja, Pak," kata Pri, seorang ajudan Ahok, di Gedung MK.

Sebelum meninggalkan lokasi, Ahok sempat meladeni permintaan seorang pegawai MK untuk ber-selfie. Setelah itu, Ahok dengan pengawalan ketat bergegas menuju mobil dinasnya.

Di belakang dia, sudah banyak anggota ACTA, termasuk Habiburokhman, serta wartawan yang mengejar Ahok. Mantan Bupati Belitung Timur itu kemudian pergi meninggalkan Gedung MK.

"Kami mau serahin surat dialog. Dia tolak dan kabur. Kami undang Ahok untuk hadir besok di posko ACTA," ujar Habiburokhman seusai mengejar Ahok.

Dialog itu disebut untuk mencari solusi perdamaian atas pernyataan Ahok yang mengutip ayat suci Al Quran di Kepulauan Seribu, beberapa waktu lalu.

Kompas TV Ahok Meminta Maaf kepada Umat Muslim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com