JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengaku diprotes banyak orang akibat pelebaran trotoar di depan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Basuki mengatakan trotoar di Jalan Diponegoro dikembalikan sebagaimana mestinya.
"Banyak yang protes trotoar RSCM diperlebar. Kami mulai fokus agar porsi jalan dan trotoar sama, kalau di sana empat lajur, ya empat saja, jangan digedein atau dikecilin," kata Basuki, saat meresmikan Taman Diponegoro, Kamis (20/10/2016).
(Baca: Membandingkan Trotoar di Sudirman-Thamrin dengan di Depan RSCM)
Basuki mengungkapkan lalu lintas di Jalan Diponegoro, khususnya di depan RSCM kerap padat disebabkan karena banyak angkutan umum yang berhenti sembarangan.
Trotoar di depan RSCM diperlebar hingga 4,2 meter dan dilengkapi dengan guiding block dan portal S. Portal S yang bentuknya seperti huruf 'S' dan menggunakan bahan stainless steel itu berfungsi bagi pengguna kursi roda.
"Kami akan bangun trotoar dan taman sebanyak mungkin. Jangan pakai duit APBD deh, hemat-hemat aja, pokoknya gratis aja," kata Basuki.
(Baca: Trotoar di Sejumlah Tempat Diperlebar sampai 4,2 Meter)
Adapun yang dimaksud Basuki adalah membangun trotoar dan taman menggunakan dana pihak ketiga. Baik melalui dana kewajiban pengembang maupun program CSR.
"Sedangkan APBD akan kami fokuskan untuk kesehatan dan pendidikan," kata Basuki.
Selain di RSCM, pelebaran trotoar juga dilakukan di Tanah Abang, Melawai, Rawamangun, Rumah Susun Daan Mogot, Pluit, dan Sudirman-Thamrin. Rencananya, pelebaran keenam trotoar tersebut dilaksanakan tahun ini.