Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 5 Tahun Diperkosa oleh Tujuh Teman Sepermainannya

Kompas.com - 21/10/2016, 12:41 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang anak perempuan berinisial GS (5) diduga diperkosa tujuh orang rekan sepermainannya secara bergiliran. Mereka diduga memerkosa GS di sebuah rumah kosong di kawasan, Jatinegara, Jakarta Timur, pada 2 Oktober 2016 lalu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya mengatakan, ketujuh terduga pelaku tersebut adalah SF (12), FR (7), EG (5), BK (5), IK (6), RD (7), dan HR (10). Mereka merupakan teman sepermainan dari GS.

"Kemarin orangtua korban sudah membuat laporan di Unit PPA Polres Jakarta Timur. Kami juga langsung melakukan visum kepada korban dan orangtuanya kami mintai keterangan," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Jumat (21/10/2016).

Awi menceritakan, pemerkosaan tersebut diketahui setelah GS mengeluh sakit di bagian alat vitalnya kepada orangtuanya. Setelah ditanyakan, GS mengaku telah diperkosa oleh ketujuh temannya tersebut.

"Sebenarnya sudah dilakukan mediasi oleh ketua RT dan RW tempat mereka tinggal. Namun, tidak ada mufakat antara orangtua korban dan pelaku. Akhirnya orangtua korban melaporkannya ke kami," ucapnya.

Awi mengungkapkan, meski terduga pelakunya masih di bawah umur, pihaknya tetap akan menyelidiki kasus ini. Rencananya, polisi akan memanggil para terduga pelaku bersama para orangtuanya.

"Ini baru proses, dan akan kerja sama dengan Bapas (Balai Pemasyarakatan) dan KPAI. Ini jadi perhatian kita ya. Ini masih laporan," kata Awi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com