Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Kenapa Ahok-Djarot Mewacanakan Gerakan Basmi Tikus di Jakarta?

Kompas.com - 21/10/2016, 19:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Persoalan dengan tikus bukan persoalan hari ini. Bagi masyarakat agraris di perdesaan, persoalan dengan tikus adalah persoalan harian.

Para petani atau tepatnya buruh tani karena tidak lagi punya lahan, bisa bercerita banyak tentang persoalan yang kerap menggagalkan panen ini.

(Baca: Petani Berburu Tikus di Jombang)

Bagi masyarakat di perkotaan, persoalan tikus juga bukan persoalan hari ini. Bagi kita yang tinggal di kompleks-kompleks perumahan, tikus adalah bagian dari pemandangan harian.

Tikus hadir karena kita undang. Kebiasaan membuang semua sisa makanan yang kita miliki secara berlebihan dan nyatanya tidak sanggup kita habiskan adalah undangannya.

Terlebih jika petugas pengangkut sampah yang menggantikan tanggung jawab kita lantaran kita bayar tidak kunjung datang. Sampah yang sebagian besar adalah sisa-sisa makanan menumpuk dan kerap berserakan.

Tidak heran jika di sekitar tempat sampah yang jarang dibersihkan atau diangkut petugas, ada lobang atau liang yang dalam. Di lobang itu, tikus-tikus bersembunyi dan berkembang biak. Mereka beranak pinak.

Sisa-sisa makanan karena keserakahan dan tidak sanggup kita habiskan, dinanti tikus-tikus dari dalam lobang.

Tidak heran jika tikus-tikus di perumahan tambun dan kelebihan berat badan. Tidak ada upaya keras atau perjuangan untuk mereka mendapat makanan. Semua dekat dan jumlahnya berkelimpahan.

(Baca: Kenapa Tikus Berkembang Biak di Perumahan)

Meskipun tambun karena kelebihan berat badan dan membuatnya bergerak lamban, tidak mudah menangkap tikus-tikus di perumahan. Alasan tidak mudahnya menangkap tikus-tikus tambun ini adalah rasa jijik yang tak tertahan.

Jika ada kucing pun, tikus-tikus tambun dan lamban ini dibiarkan berkeliaran. Tidak heran jika populasi kucing tidak meniadakan populasi tikus di banyak kompleks perumahan. Kucing dan tikus sama-sama punya ruang. 

Jika masih ragu, coba cek di kompleks perumahan Anda. Masih adakah kucing-kucing yang lincah berlari mengejar tikus-tikus? 

Kucing dan tikus di Istana

Soal kucing dan tikus yang tidak bermusuhan tetapi saling memberi ruang ini juga terjadi di banyak tempat. Salah satunya di Istana Kepresidenan Jakarta.

Di periode tahun 2004-2009, Rumah Tangga Istana Kepresidenan Jakarta dibuat uring-uringan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahkan sempat kesal. Ketika hendak berpidato di depan para menteri, pelantang tidak berfungsi.

Setelah dicari tahu, pelantang itu tidak berfungsi karena kabel yang mengular di bawah meja dan karpet ada yang putus. Putusnya kabel pelantang itu diketahui karena ulah tikus-tikus.

Kompas/Wisnu Nugroho Ilustrasi
Namun, uring-uringan di staf Rumah Tanggak Istana Kepresidenan Jakarta ini bukan lantaran tidak berfungsinya pelantang.

Lebih dari itu, staf Rumah Tangga Istana Kepresidenan uring-uringan karena kesadaran bahwa banyaknya kucing tidak mengurangi populasi tikus di istana.

Semula, kehadiran kucing di Istana Kepresidenan Jakarta yang kerap juga merepotkan dimaklumi lantaran keyakinan akan mengurangi populasi tikus. Kenyataannya, dari kasus putusnya kabel pelantang, populasi tikus di istana tidak berkurang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com