Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Ingin Anak Juru Parkir Dibantu KJP

Kompas.com - 24/10/2016, 17:26 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyatakan ingin agar anak-anak juru parkir diberi dana bantuan pendidikan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Juru parkir yang dimaksudkannya adalah tukang parkir yang terdata di Unit Pengelola Perparkiran Dinas Perhubungan dan Transportasi.

Menurut Djarot, pemberian dana KJP merupakan salah satu cara memberikan kepastian agar mereka tak lagi terlibat pungutan liar. Selain pemberian gaji bulanan dan namanya didaftarkan sebagai peserta BPJS Kesehatan.

"Selain otomatis dapat KJP, nanti naik bus transjakarta juga gratis," kata Djarot saat peluncuran mesin terminal parkir elektronik (TPE) di Jalan Juanda, Jakarta Pusat, Senin (24/10/2016).

(Baca: DKI Anggarkan Rp 2,7 Triliun untuk Pemegang KJP yang Akan Kuliah)

Pada sistem pembayaran parkir dengan mesin TPE, pembayaran dilakukan secara non tunai dengan kartu elektronik. Pada sistem ini, juru parkir dilarang menerima uang tunai dari pengguna jasa.

Selain mencegah pungutan liar, Djarot menyatakan penggunaan mesin TPE juga efektif meningkatkan pemasukan daerah dari sektor parkir. Karena itu ia ingin agar para jukir dididik untuk bisa mentaati aturan yang ada.

"Bukan semata-mata untuk meningkatkan pendapatan, tapi lebih dari itu. Berusaha betul hijrah, dari yang dulu suka pungli, sekarang tidak ada pungli. Sekarang transparan betul-betuk dimonitor. Itu misi utamanya," ujar Djarot.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Andri Yansyah menargetkan ke depannya juru parkir di Jakarta bisa mendapatkan gaji dua kali upah minimum provinsi (UMP).

Saat ini, juru tukang parkir masih setara UMP. Ia menyebut hal itu akan dilakukan saat mesin TPE sudah dipasang di 200-378 titik.

"Minimal 200 titik saja sudah terpasang TPE, Insya Allah kami bisa membayar juru parkir 2 kali UMP. Sehingga jukir konsentrasinya hanya ngatur, tapi tidak melakukan transaksi," ucap Andri.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com