Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Bahari Minta Anies Carikan Solusi soal Sengketa Lahan dengan PT KAI

Kompas.com - 31/10/2016, 21:28 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengadukan masalah sengketa lahan kepada calon gubernur DKI, Anies Baswedan, yang mengunjungi permukiman warga Kampung Bahari, Senin (31/10/2016).

Masalah yang diadukan warga kepada Anies itu terkait sengketa lahan dengan PT KAI.

(Baca juga: Ditanya Nomor Pemilihan Anies, Para Ibu di Warakas Teriak "Nomor 5")

Warga menyebut PT KAI berencana menggusur permukiman mereka karena PT KAI merasa memiliki lahan seluas 6 hektar tersebut.

Padahal, kata warga, mereka telah tinggal di kampung tersebut selama puluhan tahun.

"Kami tidak bisa membuat sertifikat, padahal RW yang lain bisa Pak. Sudah ditanyakan ke BPN (Badan Pertanahan Nasional), tetapi PT KAI tidak mau audiensi," ujar warga.

Menjawab keluhan itu, Anies menyampaikan bahwa ia akan mencarikan solusi agar tidak ada pihak yang akan dirugikan dalam kasus ini.

"Kami mengedepankan solusi, satu, sesuai peraturan. Kedua, sesuai prinsip keadilan karena kami menginginkan agar solusi-solusi yg diberikan adil bagi masyarakat," ujar Anies. 

Ia menambahkan, pihaknya akan memfokuskan pada penataan permukiman kumuh.

(Baca juga: Tiga Petugas dari Bawaslu Awasi Kampanye Anies di Jakarta Utara)

Jika harus direlokasi, kata Anies, warga akan diperlakukan secara manusiawi dengan memerhatikan kehidupan mereka kelak.

Anies juga berjanji memenuhi kebutuhan warga, seperti pendidikan, kesehatan, dan tempat tinggal.

"Jangan mereka sekadar menerima surat perintah pindah, seakan-akan mereka bukan orang yang punya perasaan, punya pengalaman, memori punya kehidupan," ujar Anies.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com