Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Temukan Banyak Pekerjaan Rumah di Jakarta Selatan

Kompas.com - 01/11/2016, 06:24 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengunjungi sejumlah tempat di Jakarta Selatan, Senin (31/10/2016). Ada beberapa tempat yang ia kunjungi, dari mulai Kebagusan, Pasar Minggu; dan beberapa kelurahan di Jagakarsa, dari mulai Kelapa Tiga, Lenteng Agung, hingga Srengseng Sawah.

Ahok menolak kunjungannya itu disebut kampanye. Di sana, dia lebih banyak mengamati kondisi saluran air, baik kali maupun parit yang melewati permukiman warga.

Saat berdialog dengan warga, ia juga banyak menerima keluhan mengenai banjir. Dari hasil pengamatan di lapangan dan dialognya bersama warga itu, Ahok menilai banyak pekerjaan yang harus dilakukan di Jakarta Selatan.

"Kami lihat banyak sekali pembangunan perumahan menengah ke atas itu nutupin saluran air. Ini akan jadi koreksi buat kami," kata Ahok.

(Baca: Di Jagakarsa, Ahok Temukan Rumah Warga yang Nyaris Ambruk)

Menurut Ahok, cukup banyak rumah-rumah mewah yang keberadaannya menjadi sumber penyebab banjir di permukiman yang ada di sekitarnya. Sebab, letaknya menutupi saluran air yang ada di lokasi itu.

"Enggak bisa kamu egois bikin rumah gotnya dikecilin, trus ditembok. Ya tenggelem dong kampung orang. Itu kenapa kami melarang pembangunan apartemen di Kemang," ujar Ahok.

Ahok menilai sumber masalah banjir yang banyak terjadi di Jakarta Selatan akibat pembangunan yang tidak memerhatikan keberadaan dan fungsi saluran air.

"Misalnya dia nambah bikin apartemen, dia tinggiin delapan meter. Delapan meter tadinya tetangga yang enggak banjir jadi banjir," ucap Ahok.

(Baca: Ini Mobil yang Dipakai Ahok Selama Cuti Kampanye)

Namun, di balik kekesalan keberadaan bangunan yang menutupi saluran air, Ahok menyatakan puas dengan kondisi sebagian besar saluran air karena tak ada lagi ditemukan saluran yang dipenuhi sampah dan aliran air juga mengalir deras.

Ahok meyakini bersih dan derasnya air yang melintas di saluran air tak lepas dari pengerukan dan pembersihan yang gencar dilakukan jajarannya.

"Kamu lihat aja tuh di kampung-kampung airnya lebih kenceng, tapi bersih airnya sekarang," kata Ahok.

Ia optimistis dengan penanganan yang tepat, saluran-saluran air tak akan lagi menjadi sumber penyebab banjir. Dalam kunjungannya kemarin, Ahok didampingi sejumlah anggota tim kampanyenya, di antaranya dua anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPRD DKI, Merry Hotma dan Yuke Yurike.

Ahok menolak kegiatannya itu disebut sebagai kampanye. Ia merasa kegiatannya itu lebih cocok disebut sebagai evaluasi kerja.

"Dari awal saya juga kan enggak mau kampanye. Mending evaluasi kerja. Jadi tadi itu untuk evaluasi kerja saya," ucapnya.

Kompas TV "Blusukan" di Jagakarsa, Ahok Datangi Sekolah TK
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Megapolitan
Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com