Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Pilkada DKI Dinilai Sekadar "Panggung Sandiwara"

Kompas.com - 03/11/2016, 06:51 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Arie Sudjito, memaparkan sifat dasar yang diketahui masyarakat terhadap tiga calon gubernur DKI Jakarta. Pada masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017, Arie menilai semua cagub berusaha tampil memikat untuk merebut simpati publik.

Arie menuturkan, publik sudah mengenal cagub Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang memiliki sifat spontan dan berbeda dari dua cagub pesaingnya.

"Kalau Anies Baswedan, agak jaga image dan pencitraan. Untuk Agus Yudhoyono, mungkin karakternya dibentuk SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) tapi terlihat dia juga menjaga kewibawaannya," ujar Arie, kepada Kompas.com, Rabu (2/11/2016).

(Baca: Membaca Karakter Cagub-Cawagub DKI dari Arloji yang Dipakai)

Dia menilai, ketiga cagub yang bersaing pada Pilkada DKI Jakarta memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing terkait sikap dan gaya komunikasinya. Gaya komunikasi para cagub itu dapat dinilai selama mereka kampanye beberapa hari ini.

Arie mengatakan, Ahok kini cenderung lebih irit bicara. Ahok tidak lagi seperti ketika masih bertugas di Balai Kota yang menanggapi sesuatu dengan spontan. 

"Saya yakin Ahok mengurangi gayanya karena mengurangi potensi dicari kekurangannya oleh pesaing," ujar Arie.

Mengenai Anies, Arie menilai mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berani membuat statement yang menyerang pesaingnya, khususnya Ahok sebagai petahana.

Sebut saja polemik tentang Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Indonesia Pintar beberapa waktu lalu.

"Itu karena kampanye paling gampang memang mencari kelemahan petahana," ujar Arie.

(Baca: Membandingkan Gaya Komunikasi Agus, Ahok, dan Anies)

Untuk Agus, kata Arie, cenderung tidak mau terjebak dalam perselisihan antara dua kandidat lainnya. Agus dia nilai lebih menjaga jarak dan tidak suka menyerang. Menurut Arie, itu semua disengaja karena Agus ingin fokus mengenalkan diri ke masyarakat.

"Agus kan pendatang baru tentu masih butuh pengenalan. Enggak ada track record yang dibaca publik kecuali bahwa dia anak SBY," ucap Arie.

Arie pun mengatakan sangat wajar jika ketiga cagub saat ini masih berhati-hati di pekan pertama masa kampanye. Ketiga cagub dia yakini tahu bahwa tensi Pilkada DKI Jakarta sedang memanas.

Arie mengatakan pada umumnya calon gubernur yang akan mengikuti pemilu memang berhati-hati dan tidak bersikap sebagaimana biasanya.

"Ahok tiba-tiba berubah toh. Itu bukan aslinya. Anies dan Agus juga. Makanya saya sebut kampanye hanyalah panggung sandiwara. Ibaratnya harus mencari cara untuk diterima oleh pemilih," ujar Arie.

Kompas TV Pengaruh Kampanye Hitam di Media Sosial
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com