TANGERANG, KOMPAS.com - Komisaris Effendi, Kapolsek Tangerang, yang sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Siloam, Karawaci, kini kembali ke rumahnya dan menjalani rawat jalan.
Effendi dirawat pasca penyerangan dan penusukan oleh SA (21), anggota Daulah Islamiah jaringan Ciamis, Jawa Barat, pada Kamis (20/10/2016) lalu.
"Ini sudah pulang, tapi masih harus kontrol lagi, nanti siang saya ke rumah sakit," kata Effendi saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/11/2016) pagi.
Effendi menjelaskan, dia masih harus beristirahat dan belum diperkenankan untuk dinas secara penuh di Polsek Tangerang. Bahkan, menurut dokter yang merawatnya, seharusnya dia masih dirawat di rumah sakit hingga tanggal 14 November 2016 mendatang.
Namun, karena kondisinya yang semakin membaik, dokter telah mengizinkan Effendi rawat jalan di rumah. Izin itu diberikan dengan catatan, sebelum fisiknya benar-benar pulih, Effendi juga belum boleh bekerja normal seperti biasanya.
"Alhamdulillah, sesegera mungkin saya akan kembali bertugas. Terima kasih buat doa dan dukungan dari rekan-rekan serta teman seperjuangan jajaran kepolisian," kata Effendi.
Sebelumnya, saat bertugas memantau kondisi di depan Kawasan Pendidikan Cikokol, Kota Tangerang, 20 Oktober 2016, seseorang tiba-tiba menyerang beberapa polisi secara membabi buta.
Polisi yang dimaksud adalah Kanit Dalmas Polres Metro Tangerang Inspektur Satu Bambang Haryadi dan anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Tangerang Bripka Sukardi. Bambang dan Sukardi tidak membawa senjata karena sedang bertugas mengatur lalu lintas dan ketertiban umum di lokasi.
Di tempat yang sama, ada Effendi yang memang selalu membawa senjata api. Dengan senjata api, penyerang yang belakangan diketahui berinisial SA itu berhasil dilumpuhkan. Tetapi, ketiga polisi tersebut juga terluka akibat serangan SA.
Bambang, Sukardi, dan Effendi mengalami luka tusuk. Effendi mengalami luka tusuk di bagian dada. Sedangkan Bambang mengalami luka di dada kiri dan punggung kiri, dan Sukardi terluka di punggung kanan serta lengan kanan.