JOMBANG, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan bukan dia yang memanggil Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi dalam blusukannya di Kembangan Utara.
Kata Djarot, Anas datang bersama Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Roycke Harry Langie karena ada kabar penolakan warga.
"Pak Wali Kota Jakbar itu datang kita juga enggak paham, enggak ngerti. Waktu itu kan ada penolakan dari sekelompok warga, datangnya juga sama Kapolres. Habis itu kita ke rumah Haji Saman," ujar Djarot di Jombang, Jawa Timur, Jumat (11/11/2016).
Djarot mengatakan Anas merupakan tokoh betawi yang kenal dengan Saman. Dia menduga kehadiran Anas adalah untuk menenangkan warga yang melakukan aksi penolakan terhadapnya. Djarot menegaskan Anas tidak membantunya berkampanye.
Saat di rumah Saman, Djarot juga hanya bersilaturahim dan shalat ashar saja.
"Itu kan tugas dia juga menjamin semua aman. Nanti kalau kami dipanggil Panwaslu, ya kami jelasin. Itu pun enggak ada kampanye loh di rumah Haji Saman. Hanya silaturahim biasa, lalu saya sholat ashar," ujar dia. (Baca: Sekda DKI: Wali Kota Jakbar Salah jika Hadiri Kampanye Paslon )
Sebelumnya, Anas Effendi muncul saat Djarot Saiful Hidayat, berkunjung ke rumah tokoh Betawi, Haji Saman, di Jalan Haji Mading, Kembangan Utara, Jakarta Barat, Rabu (9/11/2016).
Saat dikonfirmasi, Anas mengaku hadir di lokasi tersebut untuk memantau informasi yang diterimanya mengenai adanya kelompok massa yang menolak kehadiran Djarot.