Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Raya Bogor, dari Pangkalan Kuda hingga Laksa Lezat

Kompas.com - 14/11/2016, 17:17 WIB

Oleh: Amanda Putri Nugrahanti & Ratih P Sudarsono

Sebelum Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels membangun Jalan Raya Pos dari Anyer hingga Panarukan, ia disebut membangun akses Batavia-Buitenzorg dulu. Jalan sepanjang 38 kilometer itu jadi akses utama Jakarta-Bogor, hingga Jalan Tol Jagorawi dibangun tahun 1974.

 Sastrawan Pramoedya Ananta Toer dalam bukunya Jalan Raya Pos, Jalan Daendels menyebutkan, pada mulanya Daendels memerintahkan perbaikan dan pelebaran jalan Anyer-Batavia. Hal itu diawali dari lamanya waktu tempuh yang dibutuhkan dari Anyer menuju Batavia yang mencapai empat hari. Setelah diperlebar, waktu tempuh hanya satu hari.

Ia kemudian melanjutkan dengan ruas jalan Batavia-Buitenzorg (Bogor) yang disebut Pram, dibangun tanpa hambatan yang berarti karena medannya yang datar. Hambatan berbeda ditemui saat Daendels membangun ruas jalan Buitenzorg-Karangsembung (wilayah Cirebon) yang harus menembus gunung-gunung tinggi.

Jalan raya Batavia-Buitenzorg disebut Jan Karel Kwisthout dalam buku Jejak-jejak Masa Lalu Depok merupakan jalan yang lebih baru dibanding ruas jalan terusan yang sejajar dengan Sungai Ciliwung yang sudah ada pada abad ke-18. Karel mengatakan, jalan yang dibangun Daendels terletak lebih ke timur dan disebut Grote Postweg (Jalan Pos Besar).

Padahal, gagasan membangun Jalan Raya Pos itu baru muncul saat Daendels melakukan perjalanan darat pada 29 April 1808 dari Buitenzorg ke Semarang dan Oosthoek atau Jawa Timur. Dalam perjalanan, ia mengambil keputusan membuat jalan dari Bogor ke Karangsembung sepanjang 250 kilometer.

Berbeda dengan pembangunan Jalan Raya Pos yang banyak kisahnya, seperti adanya kerja paksa rakyat pribumi dan banyaknya jiwa yang dikorbankan, pembangunan jalan raya Bogor atau ruas Batavia-Buitenzorg tidak meninggalkan banyak jejak cerita. Mungkin hal itu disebabkan tidak adanya hambatan berarti yang muncul sebagaimana diungkapkan Pram.

Jalan Batavia-Buitenzorg membentang 38 kilometer dari Cililitan hingga Kedung Halang, Kota Bogor. Namun, penanda kilometer dihitung dari Monas, sehingga totalnya 55 kilometer. Sejajar dengan Jalan Raya Bogor ada saluran buatan, yang kini dikenal sebabai Kalibaru.

Beberapa bangunan tua yang masih tampak di ruas jalan ini ialah Pabrik Tepung Tapioka di Cibinong, Bogor, yang terbesar pada zamannya, juga viaduk (jembatan di atas jalan) milik PDAM.

Pipa yang ada di viaduk itu, ujar Kepala Satuan Kerja Metropolitan III Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Winarto, sejak dulu mengalirkan air dari Bogor ke Istana Presiden di Jakarta.

Bangunan lain di Jalan Raya Bogor rata-rata sudah berganti dengan bangunan lebih baru. Pohon asem di kanan-kiri jalan kini banyak yang hilang. Rata-rata hanya sisi jalan bersebelahan dengan Kalibaru yang masih ditumbuhi mahoni dan asem.

Di seberangnya, pepohonan berganti menjadi bangunan. Dahulu, berdasarkan penelusuran di internet, di Cimanggis terdapat pangkalan kuda, tempat mereka yang dalam perjalanan beristirahat dan mengistirahatkan kuda-kuda mereka. Kini, kawasan yang diperkirakan berada di Km 32 itu menjadi Pasar Cisalak.

Woody dan pabrik biskuit

Setelah bertahan sekitar 100 tahun, pamor Jalan Raya Bogor meredup bertepatan dengan adanya Jalan Tol Jagorawi pada 1974. Jika mobil dan bus wisata memilih tol, Jalan Raya Bogor selebar 2 x 7 meter itu kini menjadi pilihan utama pesepeda motor, karyawan pabrik di Cimanggis, Depok, dan Pasar Rebo, Jakarta Timur, serta mereka yang beraktivitas di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur.

Di Cibinong, sebuah rumah makan yang menyajikan menu laksa masih eksis hingga kini sejak berdiri tahun 1952. Wawa Gunawan atau Lauw Hoa Nio (61) merupakan generasi kedua yang menjalankan usaha itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com