Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Cawang Kehilangan Tempat Tinggal dan Usaha akibat Normalisasi Ciliwung

Kompas.com - 15/11/2016, 09:54 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Program normalisasi Sungai Ciliwung yang meratakan puluhan rumah di RT 06 RW 01 Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, menyisakan duka bagi warganya. Selain kehilangan tempat tinggal, warga juga ada yang kehilangan mata pencarian.

Seperti yang dialami Dede (48), warga di lokasi tersebut. Perempuan yang lahir dan besar di pinggiran Ciliwung itu sedih karena kehilangan tempat usahanya meski Dede sudah mendapat kompensasi Rusun Rawa Bebek.

Dede pagi ini datang ke bekas tempat tinggalnya untuk menyaksikan pembongkaran sekaligus menitipkan barang usahanya di tetangga yang tidak kena penggusuran.

"Saya sudah pindah ke Rusun Rawa Bebek, tapi enggak bisa usaha di situ. Sudah daftar minta toko buat jualan di rusun sana, tapi enggak dapat," kata Dede, di lokasi penggusuran, Selasa (15/11/2016).

Dede masih sering bolak-balik dari Rusun Rawa Bebek ke Cawang untuk menjalankan usaha isi ulang air dan konter pulsa miliknya. Sejak direlokasi sekitar pertengahan November 2016, dia memanfaatkan kesempatan membuka tempat usaha di sana. Pasalnya, sejak direlokasi, baru sekarang tempat tinggalnya diratakan.

"Masih sering bolak-balik jualan. Tapi sekarang sudah dibongkar, saya titip semua jualan saya ke tetangga dekat sini," ujar Dede.

Dede berharap tempat tinggalnya bisa diganti rugi oleh Pemprov DKI. (Baca: Puluhan Bangunan di Cawang Diratakan untuk Normalisasi Ciliwung)

"Kita nyadar tanah pemerintah. Tapi kita berharap ada kerahiman untuk 'gubuk' kita, tapi enggak dapat. Ini menyakitkan benar-benar, apalagi buat yang ngontrak, mereka enggak dapat rusun," ujar Dede.

Kompas.com/Robertus Belarminus Pagi ini puluhan bangunan di pinggiran Sungai Ciliwung di RT 06 RW 01, Cawang Pulo, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, diratakan petugas. Pembongkaran itu dilakukan terkait rencana normalisasi Sungai Ciliwung di kawasan tersebut.

Meski demikian, Dede mengakui rusun merupakan tempat tinggal yang bagus dan layak.

"Bagus memang, tapi kan kalau 'perut' enggak mau tahu, mau dia rumah bagus apa enggak, kalau enggak ada kerjaan mana bisa kita (hidup)," ujar Dede.

Marsiah (27), bekas pengontrak di lokasi yang ditertibkan itu dan kini sudah mengontrak di Gang Arus sebelahnya, mengatakan pasrah untuk angkat kaki. Padahal, istri pedagang sate itu sudah betah mengontrak di tempat lamanya. Dia menyadari, sebagai pengontrak, dia tidak kebagian rusun karena hanya diberikan kepada pemilik bangunan.

"Ya pasrah aja, padahal udah kerasan banget. Yang penting sekarang sudah dapat kontrakan dekat sini," ujar Marsiah.

Sebelumnya, puluhan bangunan di pinggiran Sungai Ciliwung di RT 06 RW 01, Cawang Pulo, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, diratakan petugas. Pembongkaran itu dilakukan terkait rencana normalisasi Sungai Ciliwung di kawasan tersebut.

Kompas TV Soal Rusun Rawa Bebek, Ini Tanggapan Warga Bukit Duri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com