Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Tim Pemenangan Ahok-Djarot soal Keberadaan Anak Kecil di Rumah Lembang

Kompas.com - 21/11/2016, 15:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah anak kecil terlihat menghadiri kampanye calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat.

Padahal, berdasarkan aturan, anak-anak tidak boleh diikutsertakan dalam kampanye.

Terkait hal ini, ketua tim pemenangan pasangan calon Ahok-Djarot, Prasetio Edi Marsudi, mengatakan bahwa pihaknya sulit menahan anak yang ingin ikut orangtuanya menemui Ahok di Rumah Lembang.

"Sudah saya katakan, kan susah juga ibunya apresiasi dengan Pak Ahok, anaknya mau ikut juga," kata Prasetio, di Rumah Lembang, Senin (21/11/2016).

(Baca juga: Ketua DPP Hanura Yakin Dukungan terhadap Ahok Tak Turunkan Citra Partai)

Dia lantas mencontohkan ketika calon gubernur dan calon wakil gubernur turun ke tengah-tengah warga. Ketika itu, banyak anak kecil yang mengerubuti mereka.

Bahkan, kata dia, ada calon gubernur yang berfoto bersama anak-anak.

"Itu foto jadi viral. Jadi ada calon gubernur minta foto sama anak-anak, eh anak-anak yang ikut pasang nomor 2, itu spontan loh, anak sekarang kan sudah cerdas loh," kata Sekretaris DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DKI Jakarta tersebut.

Prasetio mengaku tak mempermasalahkan banyaknya anak-anak yang hadir di Rumah Lembang.

Sebab, pihak tim pemenangan tidak pernah mengundang anak-anak itu untuk ikut hadir dan berkampanye.

"Enggak apa-apa, ini ibu-ibunya juga yang datang bawa anak kok. Mereka enggak kami undang kok, tanyakan saja," kata Prasetio.

(Baca juga: Elektabilitas Anies-Sandi Naik Bukan Hanya karena Ahok Tersangka)

Adapun ketentuan mengenai larangan membawa anak saat berkampanye diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2012 tentang Perlindungan Anak.

Ketentuan ini juga diatur dalam Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013 tentang Larangan Parpol Melibatkan Anak-anak.

Adapun Pasal 32 huruf k peraturan KPU tersebut memuat larangan memobilisasi warga negara Indonesia yang belum memiliki hak pilih, termasuk anak-anak.

Kompas TV Ahok Anggap Elektabilitas Turun sebagai Motivasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com