JAKARTA, KOMPAS.com - Aplikasi pelaporan warga DKI Jakarta, Qlue, mendata ada dinas dan beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang belakangan ini tidak serius menindaklanjuti laporan warga.
Tindak lanjut yang tidak serius itu disebut mulai terjadi ketika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama cuti masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Sejauh yang kami tahu, yang TL (tindak lanjut)-nya masih kurang dan dapat rating kurang bagus skala satu sampai dua oleh user (Qlue) adalah Dinas Perhubungan. Lalu untuk kelurahannya dari Kelurahan Kartini dan Cempaka Putih Barat," kata Marketing Communication Manager Qlue, Elita Yunanda, kepada Kompas.com, Selasa (29/11/2016).
(Baca: Sejak Ahok Cuti, Qlue Sebut Tindak Lanjut Pemprov DKI Asal-asalan)
Elita menjelaskan, di kalangan pengguna Qlue, mereka menamakan dinas atau SKPD yang kerjanya tidak benar dengan istilah "TL asal hijau" atau "TL abal-abal".
Hijau merujuk pada indikator tiap laporan di Qlue yang artinya sudah rampung dikerjakan petugas lapangan dari dinas dan pihak terkait. Adapun dari sisi peringkat kinerja kelurahan di Qlue per hari ini, Kelurahan Cempaka Putih Barat memang meraih peringkat pertama dengan jumlah 84 poin.
Tetapi, poin itu merujuk pada sisi kuantitatif saja, artinya dari segi tindak lanjut laporan, termasuk yang paling cepat.
"Dia memang tindak lanjutnya cepat, tapi isi TL banyak yang abal-abal, asal hijau saja. Sistem sekarang baru menghitung ranking base on kuantitatif, belum ke kualitatif. Kami sedang develop ke arah sana. Kami bersama Jakarta Smart City akan menghitung dari sisi kualitatifnya juga, agar fair," tutur Elita.