Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas yang Diperbantukan Kesulitan Bersihkan Kali Sentiong

Kompas.com - 08/12/2016, 16:18 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 27 anggota UPK Badan Air dari Kecamatan Menteng, Sawah Besar, dan Tanah Abang diperbantukan untuk membersihkan aliran Kali Sentiong di Johar Baru, Jakarta Pusat.

Mereka diperbantukan untuk menggantikan tugas 63 anggota UPK Badan Air dari Kecamatan Kemayoran serta Johar Baru yang diskors mulai Desember 2016.

Wahyu, anggota UPK Badan Air dari Kecamatan Menteng menjelaskan, bersama rekan Badan Air dari Kecamatan Menteng lainnya, mereka mulai diperbantukan untuk membersihkan Kali Sentiong sejak awal Desember 2016.

"1 Desember kemarin mulai kerja. Kami dari Menteng memang diperbantukan, karena kemarin petugas kurang di sini," ujar Wahyu saat berbincang dengan Kompas.com di pinggir Kali Sentiong, Kamis (8/12/2016).

Wahyu mengatakan, meski telah sepekan bekerja membersihkan Kali Sentiong, para petugas masih belum terbiasa dengan lokasi pekerjaan baru mereka. Para petugas juga belum terlalu memahami teknik membersihkan sungai seperti sungai yang ada di Menteng.

Alhasil, untuk membersihkan sampah, para petugas membutuhkan waktu lebih lama. Wahyu menyebut, alasan itu yang membuat sepanjang aliran Kali Sentiong tampak masih dipenuhi sampah.

Wahyu mengatakan, sebanyak 27 PPSU setiap hari harus membersihkan aliran Kali Sentiong dari Kecamatan Johar Baru sampai ke Kecamatan Kemayoran. Panjang kali lebih kurang mencapai 8 km.

Petugas UPK Badan Air lainnya dari Kecamatan Menteng, Munar, menjelaskan hal yang sama. Munar mengaku belum terbiasa dengan lingkungan di Kali Sentiong. Bahkan, Munar mengatakan khawatir saat bekerja karena tak mengenal daerah di Kali Sentiong.

"Kan kalau biasanya di Menteng kami tahu kondisinya, warganya. Nah, ini kami orang baru, kondisi nggak tahu, kadang ada rasa was-was juga," ujar Munar.

Sejak 63 petugas UPK Badan Air diskors, kebersihan di Kali Sentiong tampak tak lagi terjaga. Kali tersebut tampak dipenuhi sampah rumah tangga.

Aliran kali di Jalan Utan Panjang menjadi lokasi dengan sampah paling banyak di sepanjang aliran Kali Sentiong.

Sebelumnya, sebanyak 63 petugas UPK Badan Air dari Kecamatan Kemayoran dan Johar Baru diskors karena kedapatan ikut berfoto sambil memegang spanduk kampanye salah satu pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI. Skors yang diberikan sampai masa kontrak habis.

Kompas TV Pasukan Oranye Bersih-Bersih Usai Doa Bersama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com