Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Anies Baswedan soal Sidang Perdana Kasus Ahok

Kompas.com - 13/12/2016, 12:15 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, berharap agar proses persidangan dugaan penodaan agama dengan tersangka Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berlangsung aman.

Anies mengatakan, hingga siang ini, ia belum mendapatkan informasi mengenai persidangan Ahok karena sejak pagi ia "blusukan" ke permukiman warga sebagai bagian dalam mengumpulkan dukungan warga jelang Pilkada DKI Jakarta 2017.

Oleh karena itu, Anies akan segera mencari informasi terkait sidang tersebut seusai berkampanye. 

"Saya belum lihat, nanti siang saya liat. Prinsipnya ada keadilan, hukum ditegakkan," ujar Anies di Kelurahan Pademangan Barat, Jakarta Utara, Selasa (13/12/2016).

(Baca juga: Permintaan Ahok agar Video Gus Dur Ditayangkan Ditolak Majelis Hakim)

Dalam sidang hari ini, Ahok didakwa dengan pasal penodaan agama. Jaksa penuntut umum (JPU) mendakwa Ahok dengan dakwaan alternatif antara Pasal 156 huruf a KUHP atau Pasal 156 KUHP.

Sebanyak 2.996 petugas kepolisian menjaga persidangan Ahok yang digelar di bekas Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang sementara ditempati Pengadilan Negeri Jakarta Utara di Jalan Gajah Mada, Gambir, Jakarta Pusat itu. 

Kasus dugaan penodaan agama yang menjerat Ahok bermula ketika Gubernur DKI yang sedang cuti itu mengunjungi Kepulauan Seribu.

Di sana, Ahok menyampaikan pidatonya yang dianggap menodai agama.

Video pidato Ahok ini kemudian diunduh ke media sosial oleh seorang warga bernama Buni Yani yang saat ini juga berstatus tersangka.

(Baca juga: Pengacara Sebut Proses Hukum Ahok Dipengaruhi Tekanan Massa)

Kompas TV Hadiri Perayaan Maulid Nabi, Ahok Minta Maaf
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com