Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Plt Gubernur DKI Jakarta Rekaman Lagu "Indonesia Pusaka"

Kompas.com - 20/12/2016, 14:37 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di sela-sela kesibukannya mengurusi pemerintahan di Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono merekam suaranya dan menyanyikan lagu "Indonesia Pusaka" di Musica Studio, Selasa (20/12/2016) siang ini.

Bagaikan penyanyi handal, di belakang mikrofon, Sumarsono melantunkan bait per bait lagu kebangsaan tersebut. Ia diarahkan oleh pengarah vokal, Santoso Gondowidjojo.

"Tempat berlindung di hari tua.. Sampai akhir menutup mata," begitu lirik "Indonesia Pusaka" yang dinyanyikan Sumarsono.

"Nah Pak, pas di 'tua' itu jangan 'tuua'. Kurang pitch sedikit, Pak. Kurang tinggi sedikit, masih belum pas ya, Pak," kata Santoso mengarahkan Sumarsono dari ruangan depan ruang rekaman.

(Baca juga: Sumarsono Ingin Perlancar Komunikasi DKI dengan Pemerintah Pusat)

Sumarsono kembali mencoba menyanyikan lirik tersebut. Namun, di tengah rekaman, Sumarsono mengeluh kehabisan napas.

Suasana yang awalnya tegang menjadi mencair. Santoso lantas mencoba menenangkan Sumarsono.

"Jadi Bapak ulangnya langsung masuk ke part, 'hari tua' saja, lirik depannya enggak usah ya, Pak. Biar napasnya panjang, Pak," kata Santoso.

Sesekali, Santoso dan rekannya mencoba mendengar hasil rekaman suara Sumarsono di alat mixer.

Setelah mendengar hasil rekaman suara, Santoso meminta Sumarsono mengulangi bagian 'sampai akhir menutup mata'. "Sampai akhir menutuuup mata, mata..," nyanyi Sumarsono.

"Nah ini sudah benar, cuma tempo ketukannya belum pas, Pak. Temponya masih lari ya. Lagi ya, lagi ya," kata Santoso kepada Sumarsono.

(Baca juga: Sumarsono: Kalau Tahun Depan Tidak Ada Proyek yang Dibatalkan, Serapan Anggaran Bisa 90 Persen)

Sumarsono berulang kali menyanyikan lirik bagian "menutup mata". Sebab, suara Sumarsono melemah saat menyanyikan lirik tersebut.

Selain itu, Santoso menyebut suara Sumarsono goyang saat menyanyikan lirik itu. Sumarsono akhirnya berhasil menyanyikan dan merekam "Indonesia Pusaka" selama sekitar 30 menit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com