Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memburu Bus "Telolet" hingga Hafal Jadwal Keberangkatan

Kompas.com - 23/12/2016, 20:23 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jumat (23/12/2016) sore, 10 anak laki-laki berdiri di jalan menuju pintu keluar Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Dua di antara mereka membawa kardus bekas bertuliskan "om telolet om, jangan pelit", ada pula yang membawa ponsel pintar.

Sore itu, anak-anak tersebut berburu bus yang memiliki klakson berbunyi "telolet". "Om telolet, Om. Lagi, Om," ujar salah satu anak saat sopir bus membunyikan klaksonnya sebelum keluar terminal.

Pada Jumat, mereka mengaku datang ke terminal sejak pukul 09.30 WIB. Seusai mengambil rapor akhir semester di sekolah, mereka bersama-sama datang ke terminal dan mulai "berburu".

Fenomena memburu bus telolet ramai diperbincangkan khalayak saat ini hingga mendunia. Namun, bagi anak-anak yang tinggal tak jauh dari Terminal Kalideres, hal itu bukan hal baru bagi mereka.

Anak-anak itu sudah sejak lama datang ke terminal demi mendengarkan bunyi klakson telolet dan merekamnya menggunakan ponsel.

"Sebelum ramai, sudah ada. Baru sekarang saja terkenal," ujar Jamil (12), salah satu dari mereka, saat berbincang dengan Kompas.com.

Bagi mereka yang sudah terbiasa, tidak sulit membedakan bus yang memiliki klakson telolet dan mana yang tidak. Awalnya, mereka melihat bagian kolong bus-bus itu. Jika ada benda berbentuk corong atau terompet, sudah dipastikan bus tersebut memiliki klakson telolet.

Dari situ, mereka mengingat perusahaan otobus (PO) mana saja yang memiliki klakson tersebut.

"Dari bawahnya, corong, terompet gitu di bawahnya ada tiga," kata anak lainnya, Rendi (12).

Karena seringnya, mereka bahkan hafal keberangkatan bus-bus berklakson telolet itu. Jamil mencontohkan, bus PO Super Jaya berangkat pukul 07.00 WIB.

Kemudian, pada pukul 12.00 WIB, ada PO Sinar Dempo dan PO Telaga Indah Armada yang berangkat dari Terminal Kalideres.

"PO Haryanto pukul 14.00. Pukul 16.00 ada Gapuraning Rahayu, Shantika, Karunia Bakti, banyak," ucap Jamil.

Tak hanya itu, mereka juga hafal sopir bus PO mana saja yang sering membunyikan klakson telolet dan mana yang tidak. Saat bus berklakson telolet melintas tetapi tidak membunyikan klaksonnya, anak-anak itu akan meneriakkan kekecewaan mereka.

"Huh pelit," seru mereka.

Selain anak yang mengangkat kardus atau kertas bertuliskan "om telolet om", ada anak-anak lainnya yang mengarahkan kedua jempol mereka ke bus-bus yang melintas. Dengan begitu, mereka berharap sang sopir berbaik hati membunyikan klakson.

Halaman:


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com