Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pilih Anies Saja, Biar KJP-nya Bisa Ditarik Tunai"

Kompas.com - 27/12/2016, 14:14 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedatangan calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, ke wilayah Lagoa, Jakarta Utara, seolah ditunggu-tunggu warga setempat.

Anies tiba di lokasi kampanye tersebut pukul 12.30, atau molor dari waktu yang direncanakan, yakni pukul 11.30. Warga yang menyambut kedatangan Anies tambak didominasi ibu-ibu.

Mereka membawa karton bertuliskan keluhan tentang Kartu Jakarta Pintar (KJP), seperti "Tarik Tunai KJP" dan "KJP dicairkan lagi".

Saat Anies melintas, tak sedikit ibu yang bergumam mengenai KJP. Ada yang berceletuk ingin memilih Anies karena menjanjikan tarik tunai KJP.

Sebab, Pemprov DKI Jakarta di bawah pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membuat kebijakan yang tidak memungkinkan KJP ditarik tunai.

"Pilih (cagub) yang ini saja, Pak Anies. KJP-nya entar bisa tarik tunai lagi," kata seorang ibu, Selasa (27/12/2016).

"Sekalian entar kalau (Anies) jadi gubernur, KJP bisa ditukerin sama emas," kata ibu lainnya.

(Baca juga: Kepada Anies, Warga Tanyakan Sumber Pendanaan KJP Plus)

Lia, seorang warga Jalan Pinang, Lagoa, mengaku kesulitan dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta terkait KJP.

Menurut dia, saat ini, KJP hanya bisa dipergunakan untuk membeli perlengkapan sekolah. Sementara itu, ada kebutuhan selain perlengkapan sekolah yang tak bisa dibeli dengan KJP.

"Emang kita mau beli buku sepatu terus tiap bulan? Kemarin sekolah anak saya ngewajibin setiap anak iuran Rp 70.000 buat beli kalender, uangnya dari mana?" kata Lia.

Selain itu, kata dia, KJP berbentuk kartu ATM Bank DKI itu hanya bisa dipergunakan untuk mengecek arus keluar masuk dana tiap bulannya.

Kartu tersebut tidak bisa dipergunakan untuk tarik tunai. Lia menyampaikan, anaknya kini bersekolah di SMA Mutiara, Kebon Bawang, Jakarta Utara.

(Baca juga: Alasan Anies Nilai KJP Harus Bisa Ditarik Tunai )

Setiap bulannya, anak Lia mendapatkan dana KJP sebesar Rp 200.000. "Sebenarnya kalau dapat Rp 200.000 setiap bulan, emangnya bisa buat beli HP orangtuanya? Buat kebutuhan sehari-hari saja kurang," kata Lia.

Meski pasangan Anies-Sandiaga Uno menjanjikan tarik tunai KJP, Lia mengaku belum menentukan pilihannya pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ia belum tentu memilih Anies-Sandiaga. "Ya enggak juga pilih dia sih. Kalau soal pilihan itu kan rahasia," kata Lia.

Kompas TV Anies Baswedan Akan Teruskan Program KJP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com