Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Ibu Mengaku Gemetar Lihat Sandiaga Saat Kampanye

Kompas.com - 29/12/2016, 12:58 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kedatangan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, disambut riuh warga RT 016/09, Kebon Pala, Jakarta Timur, Kamis (29/12/2016). Warga yang sudah menunggu terlihat berulang kali meneriakkan nama Sandi.

Sebagian warga yang berdiri langsung menghampiri Sandiaga. Mereka berebut bersalaman hingga swafoto. Sementara itu Sandiaga tampak meladeni satu per satu warga yang minta foto bersama.

Sandiaga kemudian duduk di bangku menghadap para warga. Tak lama duduk, keriuhan warga masih terjadi.

Salah seorang warga tiba-tiba mengeluarkan perkataan kepada Sandiaga yang memunculkan gelak tawa.

"Kok saya gemeteran (lihat Sandiaga)," kata seorang ibu dengan tersipu.

"Ih ibu gemeteran, coblos nomor tiga (masa) gemeteran," kata pemandu acara.

Ibu tersebut kemudian meminta foto bersebelahan dengan Sandiaga. Saat duduk, ibu itu juga masih mengatakan sedikit gemetar.

"Duh masih gemeteran, gini aja deh (menempelkan simbol tiga jari ke bahu kanan Sandiaga)," kata ibu itu lagi yang disambut gelak tawa lagi.

"Awas nanti kameranya pecah," timpal ibu-ibu lain kala melihat perilaku tetangganya.

Melihat situasi riang, Sandiaga merespons dengan tertawa. Ia tak menanggapi dengan perkataan sedikit pun.

Kedatangan Sandiaga dalam rangka kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017. Sandiaga maju bersama cagub Anies Baswedan. Mereka didukung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.

Kompas TV Sandiaga Akan Berdayakan Usaha Berbasis Keterampilan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com