Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Kondisi Monas Menyambut Malam Tahun Baru

Kompas.com - 31/12/2016, 20:34 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Monas pada Sabtu (31/12/2016) jelang tahun baru 2017 terus didatangi pengunjung. Semakim malam kawasan ini berubah ramai.

Pantauan Kompas.com Sabtu malam pukul 19.30 WIB, meski ramai pengunjung, kondisi kawasan Monas belum sampai padat berdesakan. Masih banyak tempat kosong yang bisa dipakai pengunjung untuk berduduk santai menikmati pemandangan Monas.

Para pengunjung terlihat duduk di berbagai sudut tempat termasuk di rerumputan Monas.

Mulanya pengunjung tidak diperbolehkan untuk duduk di lokasi rerumputan Monas agar tidak merusak taman. Namun, semakin ke sini larangan yang berulang kali diumumkan lewat pengeras suara itu tidak diindahkan. Banyak yang membentang tikar atau alas lainnya agar bisa duduk di rumput taman di dalam Monas.

Pengelola Monas sebenarnya telah memasang tali plastik untuk menandai larangan masuk ke area rumput. Namun, hal tersebut nampak sia-sia.

Sementara itu, tidak terlihat adanya pertunjukan atau hiburan khusus seperti musik atau panggung-panggung yang didirikan di dalam kawasan Monas. Susana di dalam kawasan Monas juga lebih tertib dari pedagang kaki lima (PKL) yang berkeliaran.

Pengunjung Monas yang hendak jajan atau berbelanja dipusatkan di pintu masuk Monas Lenggang Jakarta. Di sana memang disediakan berbagai jualan bagi pengunjung mulai dari makanan, minuman, pakaian, berbagai souvenir dan asesoris, dan toilet.

Kemeriahan tahun baru di Monas mungkin akan berbeda dibanding tahun sebelumnya. Sebab, acara car free night (CNF) di kawasan Jalan Thamrin dan Sudirman yang berdekatan dengan Monas dibatalkan.

Pengelola Monas juga memberi pengumuman imbauan agar pengunjung tidak membawa petasan ke dalam kawasan Monas.

Namun, perbedaan suasana menyambut tahun baru ini tidak menyurutkan pengunjung yang datang. Semakin malam pengunjung yang masuk lewat pintu masuk Monas Lenggang Jakarta terus berdatangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com