Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Versi Cerita Pendataan Warga dan Pemasangan Stiker Agus-Sylvi

Kompas.com - 06/01/2017, 08:29 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendataan nama pemilih dan pemasangan stiker yang dilakukan  relawan pasangan cagub-cawagub, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, diprotes oleh seseorang bernama Tetty Pataresia (43), warga Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, melalui akun Facebook-nya pada 29 Desember 2016.

Namun, kronologi pendataan dan pemasangan stiker yang diceritakan Tetty tersebut berbeda dengan yang disampaikan sang pemasang stiker, Kamayanti (47). Berikut kronologi pemasangan stiker itu berdasarkan cerita keduanya.

Kronologi versi Tetty

Menurut Tetty, mulanya relawan Agus-Sylvi, Kamayanti, mengaku sebagai petugas kelurahan yang mendata jumlah dan nama pemilih di rumah Tetty pada 29 Desember 2016 lalu.

Data itu ditulis di balik stiker Agus-Sylvi. Setelah mendata, Kamayanti memasang stiker tersebut di jendela rumah.

Kepada Kamayanti, Tetty menyebut itu bisa dijadikan pelanggaran oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta.

Namun, Tetty tetap membiarkan stiker itu dipasang sebagai barang bukti agar Bawaslu menindaklanjutinya.

Tetty memprotes pendataan yang dilakukan relawan Agus-Sylvi tersebut. Dia khawatir data pemilih yang dikumpulkan relawan itu diklaim sebagai pemilih Agus-Sylvi dan dipermasalahkan seusai pemungutan suara pada 15 Februari 2017.

"Kalau nanti paslon satu itu terima data, di Balekambang jumlahnya sekian, tetapi begitu sampai di TPS pada hari H nanti beda, nah itu yang saya khawatirkan, takutnya nanti data yang dipegang paslon satu itu didatangkannya beda sama yang di TPS, takutnya digugat, kita kan enggak tahu," ujar Tetty, Minggu (1/1/2017).

(Baca juga: Ada Peran RT dan RW dalam Penempelan Stiker Agus-Sylvi)

Menurut Tetty, pendataan yang dilakukan itu hanya dengan menanyakan nama pemilih dan pemasangan stiker Agus-Sylvi, tanpa melihat kartu keluarga (KK) seperti yang dilakukan petugas pemutakhiran data pemilih yang pernah datang ke rumahnya sebelumnya.

Kamayanti datang bersama satu orang lainnya, yakni Aliah (43). Mereka baru diketahui relawan Agus-Sylvi saat datang kembali bersama Panwaslu Jakarta Timur pada 31 Desember 2016 malam.

"Si ibu (yang mendata) itu bilang, 'Saya bukan timses, Pak. Saya relawan'," kata Tetty.

Karena diprotes, Aliah yang datang bersama bersama Panwaslu saat itu langsung membersihkan stiker di jendela rumah Tetty.

Kronologi versi Kamayanti

Sementara itu, Kamayanti menuturkan, cerita yang disampaikan Tetty melalui akun Facebook-nya dan kepada media itu berbeda dengan kejadian pada 29 Desember 2016.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Megapolitan
'Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada'

"Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada"

Megapolitan
Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Megapolitan
Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com