JAKARTA, KOMPAS.com — Pemasang stiker pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni di Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamayanti (47), menceritakan kronologi pendataan dan pemasangan stiker yang diprotes pemilik akun Facebook Pataresia Tetty.
Kamayanti menuturkan, saat menempel stiker tersebut, dia tidak menyebut dirinya sebagai petugas kelurahan seperti yang diceritakan Tetty, tetapi sebagai relawan Agus-Sylvi. Dia juga menunjukkan surat tugas dari relawan Agus-Sylvi, yakni Barak (Barisan Rakyat).
"Saya bilang gini, 'Ibu, saya mau data sebentar, tapi saya bukan petugas kelurahan. Saya dari ini tugasnya sekarang'. Aku tunjukkin surat tugas Agus-Sylvi nomor 1," ujar Kamayanti kepada Kompas.com di Kantor Kelurahan Balekambang, Kamis (5/1/2017).
Saat datang, Kamayanti menyebut diterima dengan baik oleh Tetty. Dia mendata nama pemilih di rumah Tetty beserta nomor ponsel di balik stiker Agus-Sylvi.
Setelah mendata, Kamayanti yang datang bersama pemasang lainnya, Aliah (43), meminta izin untuk memasang stiker Agus-Sylvi di jendela rumah Tetty. Menurut Kamayanti, Tetty mempersilakan dan tidak mengatakan bisa dijadikan pelanggaran oleh Bawaslu, seperti yang ditulis Tetty di Facebook-nya.
"(Tetty) enggak ada istilahnya entar ditanya Bawaslu. Enggak ada ngomong kayak gitu," kata dia.
Baca: Tim Agus-Sylvi Bantah Pemasang Stiker di Rumah Warga Relawannya
Menurut Kamayanti, informasi yang disampaikan Tetty berbeda dengan kronologi pemasangan stiker yang dilakukannya itu. Kamayanti mengaku diterima dengan baik oleh Tetty dan warga lainnya yang rumahnya juga dipasangi stiker.
"Kita diterima dengan baik sama Bu Tetty. Kita ngobrol karena saya sudah kenal, cuma sekadar untuk pemasangan, itu aja. Enggak ada lain-lain," ucap Kamayanti.
Saat memasang stiker, lanjut Kamayanti, Tetty memang mengatakan bahwa dia bukan pemilih Agus-Sylvi, melainkan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Kamayanti menyebut hal tersebut merupakan hak Tetty.
"Emang bener dia bilang saya pilih nomor 2. 'Kalau milih masing-masing silakan. Saya cuma mau nempel itu doang, ngerjain tugas doang, itu hak ibu', saya bilang. Gitu doang," ujar dia.
Setelah mendata nama pemilih di kertas stiker, kertas tersebut diberikan kepada Koordinator Relawan Barak Kelurahan Balekambang.
"(Datanya) emang tidak untuk apa-apa, cuma nyatet (sebagai bukti) kita datang ke rumah itu. Cuma itu aja," kata Aliah dalam kesempatan yang sama.
Tetty menulis pengalamannya didatangi orang yang mengaku petugas kelurahan yang mendata daftar pemilih dan berujung pemasangan stiker Agus-Sylvi. Belakangan, petugas jumantik itu diketahui mengaku sebagai relawan Agus-Sylvi.
Namun, tim pemenangan Agus-Sylvi membantah hal tersebut. Tulisan Tetty di Facebook-nya itu menjadi viral karena dia memprotes adanya pendataan dan pemasangan stiker tersebut. Tetty khawatir pendataan itu disalahgunakan.