JAKARTA, KOMPAS.com - Basuri Tjahaja Purnama, adik dari Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, berkomentar soal anggapan orang yang menyebut kakaknya sering marah-marah.
Basuri bercerita soal pengalamannya berkunjung ke rumah Ahok pada malam hari.
"Kalau saya ke rumahnya pukul 22.00 WIB, itu selalu (ada) koper besar. Semua isinya harus ditandatangani dan tidak boleh asal," kata Basuri di Rumah Lembang, Menteng, Jumat (13/1/2017).
Isi koper yang diceritakan Basuri adalah disposisi-disposisi yang harus ditandatangani Ahok. Ahok memang sering membawa pulang koper berisi disposisi untuk ditandatangani.
Basuri mengatakan, Ahok harus membaca seksama satu per satu disposisi itu meski hingga larut malam. Jangan sampai ada sebuah disposisi yang merugikan rakyat, tetapi ditandatangani.
"Capek enggak? Capek. Kalau kemudian ada hal-hal yang tidak baik dan kita sudah tahu ini sengaja, kira-kira marah enggak? Marah," kata Basuri.
Basuri mengatakan ia mengerti kemarahan Ahok. Sebagai mantan bupati, dia tahu rasanya marah ketika melihat uang negara disalahgunakan. Basuri mengaku dia juga suka marah jika menemukan penyelewenangan uang negara.
Sambil berseloroh, dia mengatakan seharusnya dia bisa seterkenal Ahok.
"Harusnya saya lebih terkenal dari Basuki. Saya kurangnya satu, kemarahan saya tidak di-youtube-kan," kata Basuri.
Basuri mengatakan, Jakarta merupakan Ibu Kota Indonesia yang memiliki nilai APBD fantastis. Alasan itulah yang membuat dia memahami kegeraman Ahok kepada segala bentuk penyelewengan uang negara selama ini.
"Saya mengerti betul, apalagi dengan model Abang di DKI yang begitu besar," kata Basuri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.