Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membandingkan Pendapat Agus, Ahok, dan Anies soal Integritas

Kompas.com - 13/01/2017, 20:50 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masing-masing calon gubernur DKI Jakarta diminta membicarakan soal integritas bila memimpin Jakarta periode 2017-2022 dalam debat publik yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1/2016).

Masalah integritas yang ditanyakan adalah ketika visi misi mereka untuk rakyat Jakarta dihadapkan dengan kepentingan pribadi dan tim sukses.

(Baca juga: Segmen Pertama Debat Cagub-Cawagub DKI, Sylvi Belum Bersuara)

Calon gubernur nomor pemilihan 3, Anies Baswedan, menilai bahwa integritas bukan sekadar jujur.

"Firaun pencuri pun bisa dengan jujur menceritakan apa yang dikerjakannya," kata Anies dalam debat di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1/2017).

Anies menganggap integritas sebagai bagian dari kejujuran dan berpihak pada publik dengan nilai benar serta tata kelola baik.

“Contoh ketika berhadapan dengan reklamasi, posisi kami tegas, menolak,” ujar dia.

Sementara itu, calon gubernur nomor pemilihan nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono, memastikan ia akan menjaga integritas.

Dia mencontohkan pengalamannya selama 16 tahun di bidang militer dan pengalaman cawagubnya, Sylviana Murni, di Pemprov DKI Jakarta.

“Apalagi memimpin Jakarta. Kami akan kedepankan keterbukaan tata kelola integritas. Semua dibangun melalui sistem, diawali dengan good will, baru menjadi contoh lain,” kata Agus.

(Baca juga: Saat Tiga Pasang Cagub-Cawagub Masuki "Venue" Debat Perdana)

Kemudian, cagub nomor pemilihan 2, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengatakan bahwa integritas atau karakter seseorang baru teruji bila sudah diberikan kekuasaan.

Dia mencontohkan pengalamannya saat menjabat DPR RI hingga kepala daerah.

“Manusia baik itu yang terus memperbaiki diri. Enggak apa-apa enggak santun yang penting jujur, itu salah. Sama ada lagi abuat apa santun, tetapi enggak jujur, itu salah. Kita harus berintegritas dengan baik dan kita harus santun sebagai pejabat publik,” kata dia.

Kompas TV Debat Pilkada, Polisi Kerahkan 1.700 Personel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com