Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut seperti Penghafal, Ini Respons Agus Yudhoyono

Kompas.com - 14/01/2017, 15:43 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, tidak ingin mempersoalkan komentar-komentar yang menyebutnya seperti penghafal dalam debat pertama yang diselenggarakan KPU DKI Jakarta, Jumat (13/1/2017).

Dia menilai komentar itu dilontarkan oleh pihak yang merasa kalah dalam debat.

"Itu adalah komentar dari orang-orang yang merasa kalah dalam argumen maupun tidak menyangka bahwa saya akan hadir dengan begitu percaya diri," ujar Agus di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1/2017).

Agus menuturkan, banyak pihak yang meremehkannya dan menyatakan dia takut mengikuti debat. Namun, Agus tidak akan memedulikan komentar-komentar tersebut.

"Saya tidak apa-apa, saya tanggapi dengan senyuman saja bahwa sesungguhnya saya hadir tadi malam memenuhi undangan KPUD dan tentunya saya tampilkan apa yang dapat saya tampilkan kepada publik semuanya. Selebihnya biar publik yang menilai," kata Agus.

Politikus PDI-P Masinton Pasaribu sebelumnya mengomentari mengenai apa yang ditampilkan oleh Agus. Menurut dia, dalam debat tadi malam Agus terlihat seperti menghafal.

"Agus seperti penghafal yang baik, tidak mampu mengeksplorasi gagasan yang original, yang asli dari dia sebagai calon pemimpin Jakarta," kata Masinton, Jumat malam.

(Baca: Masinton: Debat Pertama Bukan Adu Gagasan, Tapi Adu Hafalan)

Selain itu, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan, pemimpin seharusnya tidak hanya bermodal hafalan, tetapi juga memiliki program yang nyata.

"Bahwa untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI diperlukan konsistensi, program nyata, dan keberanian bersikap daripada retorika. Menjadi pemimpin tidak bisa bermodalkan hafalan," ujar Hasto melalui keterangan tertulisnya, Sabtu pagi.

(Baca: PDI-P: Jadi Pemimpin Tak Bisa Hanya Modalkan Hafalan)

Kompas TV AHY: Kami Akan Bangun Jakarta tanpa Menggusur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com