JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menghadiri acara "Kumpul Masyarakat Kreatif, Digital, dan Perfilman" di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Sabtu (14/1/2017) malam.
Dalam acara tersebut, Ahok membacakan sebuah puisi berjudul "Negeriku" karya tokoh Nahdlatul Ulama, Ahmad Mustofa Bisri.
Sebelum membacakan puisi tersebut, Ahok bercerita bahwa dia tidak mengenal pria yang akrab disapa Gus Mus itu. Namun, mereka pernah bertemu dalam acara Gus Dur Awards.
"Saya tidak kenal Gus Mus. Hanya pernah ketemu beliau, ketika kami tahun lalu sama-sama menerima Gus Dur Awards," ujar Ahok.
Ahok kemudian membacakan puisi tersebut diiringi musik gitar. Dia memegang secarik kertas di tangan kanannya, sementara tangan kirinya memegang mikrofon.
Ahok tampak menghayati bait-bait puisi yang dibaca. Sesekali dia melihat audiens yang berada di hadapannya. Ahok juga menggerakkan tubuhnya ke kanan dan kiri agar semua audiens bisa melihatnya.
Ahok mengaku memilih sendiri puisi yang dibacanya. Dia menyebut menyukai puisi-puisi karya Gus Mus.
"Aku suka, Gus Mus ini kritik sosial ya, kalau dalam lagu kayak lagu Iwan Fals. Aku suka kalau Gus Mus puisi," kata dia.
Ahok senang melihat Gus Mus membacakan puisi. Dia mengaku tidak bisa menirunya. Bagi Ahok, puisi harus dibaca menggunakan hati nurani.
"Kalau puisi itu kan harus kita bicara buat kita. Kalau kita enggak bicara buat kita, itu puisi cuma bacaan, enggak ada ruhnya," ucap Ahok.
Namun, jika puisi itu dibacakan dengan hati nurani, audiens yang mendengarnya pun akan merasakan ruh puisi tersebut.
"Kalau udah keluar dari hati nurani kita, jadi yang mendengar pun bisa merasakan ada ruhnya, itu puisi," tutur dia.
Seperti apa penampilan Ahok membacakan puisi karya Gus Mus? Anda bisa lihat dalam video di bawah ini:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.