Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Ahok soal Calon Lain yang Berjanji Tak Bakal Menggusur

Kompas.com - 14/01/2017, 18:38 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mempertanyakan rencana kebijakan calon gubernur DKI Jakarta lainnya untuk tidak menggusur permukiman di bantaran kali.

Menurut Ahok, penggusuran rumah-rumah di pinggir kali adalah bagian untuk merealisasikan normalisasi sungai.

"Terus kamu (pemimpin) benar enggak, ajari rakyat duduki tanah negara. Terus bawa (menimbulkan) penyakit, dibiarin?" kata pria yang akrab disapa Ahok itu, di gedung DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1/2017).

Ahok kemudian menyinggung rencana pembangunan rumah apung yang digagas salah satu pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta.

(Baca: Sylvi: Kami Akan Tata Jakarta Tanpa Menggusur)

Menurut dia, untuk merealisasikan gagasan itu, tetap harus membongkar permukiman di bantaran kali.

"Makanya aku juga bingung bagaimana mau naikin bangunan yang sudah (berdiri) di dalam sungai. Sudah kayak di kandang ayam, tanpa kamu membongkar," kata Ahok.

Ahok menganalogikan persoalan penggusuran ini dengan pengalaman masa kecilnya. Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku suka bermain hujan dan air di sungai saat masih kecil.

Namun, karena kebiasannya itu Ahok kerap dimarahi ibundanya. Saat itu, Ahok kesal lantaran dimarahi, sementara teman-temannya bebas bermain di tepi sungai.

"Mama saya jawabnya santai aja, 'karena dia (teman-teman Ahok) enggak punya mama. Kalau mama yang baik itu kasih tahu, kalau anaknya main di sungai, bisa kecemplung terus meninggal, gimana?" kata Ahok.

(Baca: Ahok Sebut Hanya Menggusur Pemukiman Warga yang di Bantaran Kali Saja)

"Nah jadi bagaimana tiba-tiba orang bilang enggak apa-apa tinggal di (bantaran) sungai. Itu bukan orang tua sebetulnya," kata Ahok.

Sebelumnya saat debat publik perdana yang diselenggarakan KPU DKI Jakarta, Jumat (13/1/2017) malam, calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan 3, Anies Baswedan, menceritakan pengalaman saat berkunjung ke lokasi penggusuran Bukit Duri dalam rangka syukuran warga yang menang di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Ia menilai ada prosedur yang dilanggar demi kepentingan tertentu dalam penggusuran Bukit Duri. Anies memilih konsep urban renewal.

Ia tak setuju bila mengosongkan lokasi permukiman tanpa mempetimbangkan rasa keadilan.

"Mereka bukan orang baru, mereka orang yang di Jakarta puluhan tahun lalu. Dengan kesombongan kita geser," kata Anies.

(Baca:Agus dan Anies Kritik Penggusuran, Djarot Bicara soal Relokasi ke Rusun)

Sementara itu, calon gubernur nomor pemilihan 1, Agus Harimurti Yudhoyono, mengatakan akan membangun dan menata Jakarta tanpa penggusuran.

Menurut dia, penggusuran hanya akan meningkatkan kemiskinan. "Mereka sampai saat ini masih menangis, digusur tanpa kompensasi dan ganti rugi," kata dia. 

Kompas TV Sisi Lain Debat Perdana Pilkada DKI Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com