JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mempertanyakan rencana kebijakan calon gubernur DKI Jakarta lainnya untuk tidak menggusur permukiman di bantaran kali.
Menurut Ahok, penggusuran rumah-rumah di pinggir kali adalah bagian untuk merealisasikan normalisasi sungai.
"Terus kamu (pemimpin) benar enggak, ajari rakyat duduki tanah negara. Terus bawa (menimbulkan) penyakit, dibiarin?" kata pria yang akrab disapa Ahok itu, di gedung DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1/2017).
Ahok kemudian menyinggung rencana pembangunan rumah apung yang digagas salah satu pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta.
(Baca: Sylvi: Kami Akan Tata Jakarta Tanpa Menggusur)
Menurut dia, untuk merealisasikan gagasan itu, tetap harus membongkar permukiman di bantaran kali.
"Makanya aku juga bingung bagaimana mau naikin bangunan yang sudah (berdiri) di dalam sungai. Sudah kayak di kandang ayam, tanpa kamu membongkar," kata Ahok.
Ahok menganalogikan persoalan penggusuran ini dengan pengalaman masa kecilnya. Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku suka bermain hujan dan air di sungai saat masih kecil.
Namun, karena kebiasannya itu Ahok kerap dimarahi ibundanya. Saat itu, Ahok kesal lantaran dimarahi, sementara teman-temannya bebas bermain di tepi sungai.
"Mama saya jawabnya santai aja, 'karena dia (teman-teman Ahok) enggak punya mama. Kalau mama yang baik itu kasih tahu, kalau anaknya main di sungai, bisa kecemplung terus meninggal, gimana?" kata Ahok.
(Baca: Ahok Sebut Hanya Menggusur Pemukiman Warga yang di Bantaran Kali Saja)
"Nah jadi bagaimana tiba-tiba orang bilang enggak apa-apa tinggal di (bantaran) sungai. Itu bukan orang tua sebetulnya," kata Ahok.
Sebelumnya saat debat publik perdana yang diselenggarakan KPU DKI Jakarta, Jumat (13/1/2017) malam, calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan 3, Anies Baswedan, menceritakan pengalaman saat berkunjung ke lokasi penggusuran Bukit Duri dalam rangka syukuran warga yang menang di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Ia menilai ada prosedur yang dilanggar demi kepentingan tertentu dalam penggusuran Bukit Duri. Anies memilih konsep urban renewal.
Ia tak setuju bila mengosongkan lokasi permukiman tanpa mempetimbangkan rasa keadilan.
"Mereka bukan orang baru, mereka orang yang di Jakarta puluhan tahun lalu. Dengan kesombongan kita geser," kata Anies.
(Baca:Agus dan Anies Kritik Penggusuran, Djarot Bicara soal Relokasi ke Rusun)
Sementara itu, calon gubernur nomor pemilihan 1, Agus Harimurti Yudhoyono, mengatakan akan membangun dan menata Jakarta tanpa penggusuran.
Menurut dia, penggusuran hanya akan meningkatkan kemiskinan. "Mereka sampai saat ini masih menangis, digusur tanpa kompensasi dan ganti rugi," kata dia.